GELAP itu menakutkan. Namun, gelap juga sebagai anugerah Allah agar kita bisa tidur lelap.
Gelap kadang dihubungkan dengan hal yang menakutkan. Ada istilah dari luar yang disebut pangeran kegelapan, yang artinya raja setan.
Di dalam negeri, istilah itu nyaris tak disebut. Tapi, sejak kecil kita ditakutkan dengan suasana yang bernama gelap. Gelap dalam arti sebenarnya: tak ada cahaya atau penerangan.
Sehingga gelap dihubungkan dengan saat di mana setan bergentayangan. Pertanyaannya, kenapa harus menunggu gelap? Dan kenapa di saat siang orang seperti tak lagi mengkhawatirkan setan.
Gelap juga dimaknai sebagai arti dari sihir. Sihir secara bahasa ada yang menerjemahkan dengan saharo yang artinya waktu sahur, atau waktu yang masih gelap.
Ini juga berarti bahwa sihir berfungsi dengan optimal dilakukan di saat gelap. Dalam Surah Al-Falaq, Allah juga mengajarkan kita untuk meminta perlindunganNya di saat waktu mulai gelap atau malam.
“Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup buhul-buhul (talinya).” (QS. Al-Falaq: 3=4)
Sekali lagi kenapa harus di gelap, bukan terang atau siang? Hal ini karena gelap bisa menutupi kelemahan.
Perhatikan film tentang monster atau hantu. Selalu saja, tayangan sosok itu tampil di saat gelap seperti malam. Hal ini agar kelemahan tampilan sang monster dan hantu di olahan film bisa tak terlihat.
Begitu pun jika ada semacam bazar murah. Biasanya diadakan di saat malam, agar cacat barangnya tak terlihat jelas.
Jadi, gelap di satu sisi menyembunyikan kelemahan dari sebuah keburukan atau cacat. Dan di saat yang sama, bisa menjadi penguat tipuan mata atau sihir.
Bayangkan jika pocong tampil ba’da zuhur di pinggir jalan. Hampir dipastikan, orang-orang yang melihatnya akan tertawa ketimbang takut.
Gelap yang menjadi kekuatan kejahatan akan menjadi begitu lemah di saat terang-benderang. Itulah kenapa Islam disebut sebagai nur atau cahaya.
Cobalah gunakan nalar. Kalau kebun, ruangan, jalan, dan lainnya, yang jika terangnya begitu indah; kenapa di saat malamnya kita takuti. Bukankah itu hanya karena hadir atau tidaknya sang matahari.
Di sisi lain, Allah subhanahu wata’ala menciptakan malam yang gelap juga sebagai nikmat agar manusia bisa tidur pulas.
Ini juga sebagai keseimbangan dari Allah agar mata kita tidak lelah, agar udara tidak selalu panas, agar bumi tidak tampil monoton, dan agar tubuh tersugesti untuk istirahat.
Jadi, selain meminta perlindungan kepada Allah, jangan pernah takut gelap. Biarkan makhluk Allah lain yang lebih berenergi di saat gelap, sementara kita justru sedang nyaman tidur pulas. [Mh]