ISLAM mempersatukan yang terpisah. Carilah persamaan dalam persaudaraan Islam, bukan perbedaan.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang-orang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka. Tetapi, Allah telah mempersatukan hati mereka…” (QS. Al-Anfal: 63)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Perumpamaan orang beriman dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi, tolong-menolong; seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menahan (tidak memberi) karena Allah, maka sungguh telah sempurna imannya.” (HR. Abu Daud)
**
Yang menyatukan kita itu Islam. Meskipun, kita bukan kerabat, bukan satu etnis, bahkan bukan satu bangsa dan negara.
Karena itu, jangan karena alasan bagian dari ajaran Islam pula kita menjadi saling berbeda dan berpecah. Merasa lebih benar dari yang lain, dan lainnya.
Makna lain dari hijrah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah penyatuan: Muhajirin dan Anshar, dan umat Islam di seluruh dunia.
Carilah apa yang sama di antara kita, bukan mengotak-atik perbedaannya. Tanpa persatuan Islam, kita kehilangan makna Islam yang sebenarnya. [Mh]