ChanelMuslim.com- Seorang ibu mengeluarkan dua es batu yang baru dikeluarkan dari kulkas. Satu untuk si bungsu dan satu untuk kakak. Sang ibu ingin kedua anaknya bisa belajar dari es batu.
Dimulai dari sang kakak. Ia memecahkan bongkahan es batu itu menjadi ukuran yang kecil-kecil. Ada yang dimasukkan kedalam gelas berisi jus buah, ada yang untuk air sirup, sisanya untuk semangkuk kolak pisang.
“Hmm, lezatnya,” ujar sang kakak sambil sibuk memasukkan es batu ukuran kecil ke masing-masing wadah.
Sementara itu, si bungsu tidak memecahkan bongkahan es batu miliknya. Tidak juga dimasukkan ke minuman segar atau semangkuk makanan. Ia bingung mau diapakan es batu itu.
Sesekali ia menyentuh es batu miliknya. “Hiii, dingin!” ucapnya pelan. Lalu, ia pun pergi bermain keluar rumah.
Beberapa waktu kemudian si bungsu kembali untuk lagi-lagi menyentuh es batunya. Suasana terik di luar yang membuatnya terasa panas, ia harapkan bisa menjadi dingin dengan menyentuh es batu yang super dingin.
Tapi sayang, es batu di mangkuk sudah tidak ada. Si Bungsu pun panik. Ia menduga sang kakak sudah mengambil es batunya untuk makanan dan minuman.
“Memangnya adik taruh di mana es batunya?” tanya sang ibu sambil menenangkan gelisah si bungsu.
“Di mangkuk itu,” ucapnya menunjuk ke arah mangkuk yang berisi air.
Ibu pun mengangguk dan tersenyum. “Anakku, es batu adik tidak hilang. Tapi sudah mencair menjadi air,” jelas sang ibu.
Si bungsu pun menangis. Ia memaksa sang ibu untuk memberikannya es batu yang baru.
**
Umur yang Allah jatahkan kepada kita tak ubahnya seperti es batu. Digunakan atau tidak, diberdayakan atau disia-siakan; jatah itu akan habis.
Jangan berharap bisa seperti si bungsu yang memaksa ibu untuk memberikan jatah lagi. Karena jatah umur hanya sekali. Tidak bisa ditambah atau dikurangi; apalagi dijatah ulang.
Berdayakan sisa umur selagi bisa, karena kita tidak tahu masih berapa detik lagi jatah hidup kita. (muhammad nuh)