HASAD itu tidak suka dengan keadaan baik orang lain. Cobalah menjadi sebaliknya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan janganlah kalian iri hati dengan apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain…” (QS. Annisa: 32)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah kalian saling hasad, jangan saling menyakiti dalam jual beli, jangan saling benci, jangan saling mendiamkan, jangan menjual di atas jualan saudaranya. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara…” (HR. Muslim)
“Tidak boleh ada hasad kecuali pada dua hal: pada orang kaya yang gemar berinfak, pada orang berilmu yang mengamalkan dan mengajarkan ilmunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
**
Hati itu ada yang sehat dan yang berpenyakit. Salah satu ciri yang berpenyakit tumbuhnya rasa hasad atau dengki. Hati menjadi tidak suka dengan keadaan baik orang lain.
Hasad tidak memberikan manfaat kecuali kesengsaraan batin. Sangat alami jika ada yang berlebih dan ada yang kurang. Dalam hal apa pun: rezeki, keadaan fisik, suasana keluarga, dan lainnya.
Cobalah latih hati kita untuk ikut bahagia dengan kesenangan yang dialami orang lain. Sebelum tidur, pasang ‘mode’ bahagia dengan senangnya orang lain, dan ‘mode’ sedih dengan penderitaan orang lain.
Ucapkah syukur (alhamdulillah) jika ada yang bahagia, dan ucapkan duka (inna lillahi…) jika ada yang berduka. Terus latih seperti itu dan kikis semua kecenderungan untuk sebaliknya.
Insya Allah, kita akan menjadi orang yang paling bahagia di tengah kebahagiaan saudara kita. [Mh]