ChanelMuslim.com- Kamu membenci sesuatu, padahal itu baik. Kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk. Allah Maha Mengetahui, kamu tidak mengetahui.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada dua kata yang mirip tapi memiliki arti berbeda. Dua kata itu adalah kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan dan keinginan menunjukkan bahwa kita memerlukan sesuatu. Sesuatu yang kita butuhkan. Dan, sesuatu yang kita inginkan.
Di mana bedanya? Yang kita butuhkan adalah yang nyata harus dipenuhi sebagai kemestian. Seperti, kita butuh air, butuh udara, butuh makan dan minum, butuh sehat, dan seterusnya. Atau, sebuah pemenuhan yang sesuai dengan kelengkapan dasar diri kita.
Sementara keinginan, apa saja yang terlintas dalam benak dan nafsu kita untuk dipenuhi. Seperti, ingin makanan dan minuman yang banyak, ingin rumah yang besar dan mewah, ingin mobil merek ini dan itu, ingin ponsel lebih dari satu, dan seterusnya.
Yang dibutuhkan dari makan adalah energi agar tubuh tidak lemas. Sekaya apa pun seseorang, dia hanya butuh makan tiga kali sehari. Dia hanya butuh tidur di ranjang ukuran maksimal 2 kali 2 meter. Dia hanya butuh dipindahkan dengan kendaraan yang bisa bergerak. Dia hanya butuh satu alat komunikasi. Dan seterusnya.
Namun yang diinginkan dari semua itu, akan jauh melampaui kebutuhan semestinya. Dan keinginan tidak pernah mengenal kata cukup. Karena ia bukan untuk dicukupkan. Tapi untuk diturutkan.
Semakin luas orang mengenal sisi dunia, semakin tidak terbatas apa yang diinginkan. Keinginan sejalan dengan nafsu dan angan-angan.
Umumnya, nafsu yang biasa dimanjakan, dan angan-angan yang biasa dilambungkan; akan semakin sulit menundukkan hati dalam ketaatan. Ketaatan untuk tunduk dan patuh kepada Allah subhanahu wata’ala.
Sejarah mencatat, para pembangkang agama adalah mereka yang berasal dari pihak yang berkuasa. Juga, dari pihak yang kaya raya. Bukan dari rakyat biasa dengan kepemilikan harta yang sederhana.
Jadi, biasakan untuk bergerak atas dasar apa yang dibutuhkan. Bukan yang diinginkan. Orang yang memahami kebutuhannya akan mampu mengurung keinginannya.
Dan orang yang mampu mengurung keinginannya, akan selalu menghargai nikmat Allah. Meskipun hanya seteguk air bening.
Kenalilah dunia apa adanya, dalam bimbingan kitab Allah. Jalanilah hidup seperti yang diteladani Rasulullah. Silahkan berikhtiar untuk memenuhi kebutuhan. Tapi, jangan manjakan keinginan. [Mh]