ChanelMuslim.com – Sejak berdiri 28 April 2018, tercatat kurang lebih 200 orang bergabung di Komunitas SORA (Sound of Hijrah) Community. Berawal dari kajian online biasa, Komunitas SORA mengembangkan kegiatannya untuk muslimah menggali nilai-nilai Islam.
Terdiri dari 8 orang penggagas, SORA Community mengajak siapapun khususnya muslimah melalui broadcast WA untuk bergabung. Pembahasan materi awal mula berdirinya komunitas hanya seputar hijrah. Namun, antusias anggota di luar ekspetasi.
“Awalnya kita nggak kepikiran bakal banyak yang mau gabung, tapi orang Indonesia, Singapura dan Malaysia juga antusias ikut program kita,” ujar Nanda di Islamic Center, Bekasi, Sabtu (11/08).
Menurut Ketua SORA Community, Nanda mengaku saat ini program kegiatan semakin meluas. Para muslimah yang bergabung bisa menggali ilmu dari nilai-nilai Islam. Secara online, kegiatan sharing tentang hijrah akan tetap jadi bahan diskusi. Setiap minggunya selalu ada diskusi dengan materi pokok. Sisanya, diskusi biasa yang materinya diusulkan dari para anggota.
Selain itu, ada kajian materi yang update dengan kondisi masa kini, sejarah Islam, perempuan muslimah, seputar resep makanan dan tentang backpaker-an. Visi misi komunitas SORA bukan hanya belajar perihal Quran dan Hadist, tapi ada nilai-nilai Islam lainnya yang perlu diketahui.
Seperti mengkaji sejarah Islam, belajar sejarah Islam itu menjadi penting. Para muslimah harus meneladani cerita nabi dan rasul-Nya dalam memimpin kaum muslim. Ada juga kisah-kisah sahabat, istri dan masih banyak lagi.
Komunitas SORA juga tak hanya belajar perihal kajian keislaman, tapi ada program kemanusiaan seperti peduli Palestina dan yang terdekat saat ini penggalangan dana korban Lombok.
Ke depannya, komunitas SORA akan punya program muslimah di beberapa daerah luar Jawa. Banyaknya anggota dari luar daerah yang merasa perlu banyak kajian ilmu agama Islam, SORA berinisiatif memperluas kegiatan di luar daerah. Agenda di luar negeri juga sedang diusahakan seperti seminar dan talkshow.
“Kita berharap semua muslimah Indonesia mau menggali keislaman, selama ini kita terlahir sebagai muslim, tapi kadang mohon maaf, Islamnya hanya di KTP saja. Makanya dengan belajar sejarah Islam, kita insya Allah akan terketuk hatinya bahwa Islam itu agama sempurna,” tutupnya.[ind/Firda]