JARINGAN Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Wilayah Nusa Tenggara Timur bersama Komite Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Sahabat Bintang dan Komite Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Muttaqin menggelar Seminar Parenting bertajuk “Membersamai Ananda di Masa Baligh” pada hari Ahad, 18/9/2022 di Aula Gedung C Universitas Muhammadiyah Kupang.
Dalam sambutannya, Mandasia Samsudin selaku ketua panitia kegiatan ini mengatakan bahwa kehadiran Trainer Nasional di Kupang merupakan suatu anugerah yang belum tentu dapat hadir kembali di tahun-tahun yang akan datang, sehingga alangkah lebih baiknya jika diperluas kesempatan menebar manfaat dari kehadiran mereka.
“Selagi beliau berkenan, tentunya kami dari bidang Pendidikan JSIT mengapresiasi baik dan melalui sinergi dengan Komite Sekolah, baik SMPIT Sahabat Bintang maupun SDIT Al Muttaqin menghadirkan beliau sebagai narasumber kegiatan Seminar Parenting ini,” jelas Mandasia.
H. Moh. Saleh, S.Ag., selaku Ketua Komite SDIT Al Muttaqin mengatakan bahwa masalah pendidikan anak adalah tugas bersama antara orang tua di rumah dan guru-guru di sekolah.
Keberhasilan dalam mendidik anak adalah tanggung jawab bersama. Komite berharap seminar parenting ini menjadi wadah pembelajaran dimana orang tua menambah bekalnya sebagai pendidik anak di rumah.
Keluarga merupakan ajang pertama dimana sifat-sifat kepribadian anak tumbuh dan terbentuk dengan cepat. Seorang anak akan menjadi warga masyarakat yang baik atau tidak, sangat bergantung pada sifat-sifat yang tumbuh dalam kehidupan keluarga dimana anak dibesarkan.
“Kelak, kehidupan anak tersebut juga mempengaruhi masyarakat sekitarnya sehingga pendidikan keluarga itu merupakan dasar terpenting untuk kehidupan anak sebelum masuk sekolah dan terjun pada masyarakat,” papar Moh. Saleh.
Sejalan dengan itu, Wirda H. Kasim, S.Pd, selaku Ketua JSIT Wilayah NTT menegaskan tema Seminar Parenting yang diangkat merupakan hal yang sangat penting.
“Masa baligh adalah masa dimana anak mulai memikul sebagian tanggung jawabnya sendiri, sementara di era digital seperti sekarang ini banyak hal yang senantiasa mengintai anak-anak kita dan jika kita tidak pandai-pandai mengambil bagian atau dengan kata lain, melewatkan begitu saja masa ini maka kita akan gagal mempersiapkan anak-anak kita,“ tegas Wirda.
Apud Khusaeri, S.Pd., M.Si., narasumber seminar parenting ini memaparkan bahwa anak yang telah akil baligh akan menjadi mukallaf, sudah memenuhi beberapa kriteria untuk menyandang kewajiban atau tanggung jawab dari Allah SWT.
Balighnya saat mencapai usia 15 tahun. Melibatkan anak secara aktif atau menjadi subjek dalam pengambilan keputusan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bertanggung jawab.
Menurut Apud, orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak dapat mengikuti nasihat Ali bin Abi Thalib RA, dimana pada periode pertama (0-7 tahun), dampingi anak seperti mendampingi seorang ‘pangeran’.
Periode Kedua (7-15 tahun), dampingi anak seperti mendampingi seorang ‘tawanan’, dan pada periode ketiga (15-22 tahun), dampingi anak seperti mendampingi seorang ‘sahabat’. Pendamping dalam tumbuh kembang anak bukan hanya guru dan sekolah tetapi orang tua dan keluarga serta masyarakat dan lingkungan.
Pada kesempatan ini, Apud juga menegaskan bahwa semua anak dilahirkan cerdas, tidak ada yang bodoh. Yang ada adalah anak yang belum mendapatkan kesempatan belajar dari guru yang baik.
“Pembelajaran dapat diterapkan dimana saja dan kapan saja, jadi orang tua harus pintar menangkap peluang itu,” kata Apud.
Seminar Parenting ini tidak hanya dihadiri oleh orang tua siswa, guru dan pengurus Komite SMPIT Sahabat Bintang dan SDIT Al Muttaqin, tetapi juga dihadiri masyarakat umum. Masria, salah seorang peserta dan orang tua dari salah satu siswa SMPIT Sahabat Bintang yang antusias dengan seminar ini mengungkapkan bahwa materi yang disajikan sangat bermanfaat bagi mereka.
“Terima kasih JSIT Wilayah NTT dan Komite Sekolah yang telah memfasilitasi kami mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat ini langsung dari narasumber yang mumpuni. Dengan ilmu ini kami jadi tahu bagaimana mendampingi anak-anak kami sesuai usianya,” ucap Masria. [Mh/Gsn]