ChanelMuslim.com – Sejak Bersama Islam, Ibnu Mas’ud Semakin Berani
Alangkah heran dan ta’jubnya Ibnu Mas’ud ketika menyaksikan seorang hamba Allah yang shalih dan utusan-Nya yang dipercaya memohon kepada Tuhannya sambil memerah susu hewan yang belum pernah berair selama ini, tiba-tiba mengeluarkan karunia dan rizqi dari Allah berupa air susu murni yang enak diminum!
Pada saat itu belum disadarinya bahwa peristiwa yang disaksikannya itu hanyalah merupaka mu’jizat paling enteng dan tidak begitu berarti, dan bahwa tidak lama lagi dari Rasulullah yang mulia ini akan disaksikannya mukjizat yang akan mengguncangkan dunia dan memenuhinya dengan petunjuk serta cahaya.
Baca Juga Kisah Sebelumnya: http://Pertemuan Abdullah bin Masud dengan Rasulullah Pertama Kali
Sejak Bersama Islam, Ibnu Mas’ud Semakin Berani
Bahkan pada saat itu juga belum diketahuinya, bahwa dirinya sendiri yang ketika itu masing seorang remaja yang lemah dan miskin, menerima upah sebagai penggembala kambing milik Uqbah bin Mu’aith, akan muncul sebagai salah satu dari mukjizat ini, yang setelah ditempa oleh Islam menjadi serorang beriman, akan mengalahkan kesombongan orang-orang Quraisy dan menaklukkan kesewenangannya para pemukanya.
Maka ia, yang selama ini tidak berani lewat di hadapan salah seorang pembesar Quraisy kecuali dengan menjingkatkan kaki dan menundukkan kepala, di kemudian hari setelah masuk Islam, ia tampil di depan majlis para bangsawan di sisi Ka’bah.
Sementara semua pemimpin dan pemuka Quraisy duduk berkumpul, ia lalu berdiri di hadapan mereka dan mengumandangkan suaranya yang merdu dan membangkitkan minat, berisikan wahyu ilahi al-Quranul Karim:
Bismillahirrahmanirrahim…
Allah Yang Maha Rahman…
Yang telah mengajarkan al-Quran…
Menciptakan insan…
Dan menyampaikan padanya penjelasan…
Matahari dan bulan bererdar menurut perhitungan…
Sedang bintang dan kayu-kayuan sama sujud kepada Tuhan…
Lalu dilanjutkannya bacaannya, sementara pemuka-pemuka Quraisy terpesona, tidak percaya akan pandangan mata dan pendengaran telinga mereka.
Dan tak tergambar dalam fikiran mereka bahwa orang yang menantang kekuasaan dan kesombongan mereka tidak lebih dari seorang yang diupah di antara mereka, dan penggembala kambing dari salah seorang bangsawan Quraisy, yaitu Abdullah bin Mas’ud, seorang miskin yang hina dina!
Bersambung… [Ln]