• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 19 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Posisi Aisyah di Hati Rasulullah

November 3, 2022
in Kisah, Unggulan
Posisi Aisyah di Hati Rasulullah

Foto: Pixabay

91
SHARES
699
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

POSISI Aisyah di hati Rasulullah amatlah besar, hal ini terlihat dari kisah-kisah yang diceritakan sendiri oleh Aisyah.

Keduanya senang bercanda, bergurau, bermain, dan terkadang ia menahan dirinya untuk tidak melakukan apapun atas perbuatan Aisyah yang dianggap salah oleh masyarakat seperti pada peristiwa hadisul ifki, hal ini sebagai bentuk kemurahan hatinya pada Aisyah.

Berikut ini sebagian kisah yang diceritakan Aisyah tentang hubungan harmonisnya dengan Rasulullah.

Baca Juga: Anjuran Musyawarah dari Rasulullah pada Aisyah

Posisi Aisyah di Hati Rasulullah

Aisyah bercerita, “Orang-orang Habasyah pernah masuk masjid dan bermain-main di sana. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabdah kepadaku, ‘Hai Humaira’ (Humara’ adalah panggilan sayang Nabi untuk Aisyah artinya orang yang pipinya kemerah-merahan), apakah kau ingin menonton permainan mereka?’

Aku jawab, ‘Ya’. Beliau lantas berdiri di pintu, lalu aku letakkan dagukku di pundak beliau dan aku sandarkan wajahku di pipi beliau.”

Rasulullah lantas berseru, ‘Apakah sudah cukup?’ Aku jawab, ‘Wahai Rasulullah, jangan terburu-buru.’

Beliau lantas berdiri dan berkata, ‘Cukup?’ Aku jawab lagi, ‘Jangan terburu-buru, Wahai Rasulullah.’ ”

Ia (Aisyah) berkomentar, “Sesungguhnya aku tidak semata-mata suka menonton permainan mereka, tetapi yang lebih membuatku senang adalah jika kaum wanita pada mengetahui posisi dan kedudukanku di sisi beliau.”

(HR. Nasa’i)

Pada kisah lain Aisyah berkata, “Saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pulang dari perang Tabuk atau Khaibar, beliau mendapati rak mainan milikku tersingkap ujung penutupnya oleh angin yang bertiup lumayan kencang, sehingga terlihatlah boneka-bonek mainannya.

Beliaupun berkata, ‘Apa ini, hai Aisyah?’ Aku menjawab, “Boneka-boneka mainanku.’

Di antara boneka-boneka mainan tersebut, beliau melihat boneka kuda bersayap dua yang terbuat dari potongan kulit.

Beliau bertanya, ‘Apa yang aku lihat di tengah-tengah mainan-mainan ini?’ Aku menjawab, ‘Kuda’

Beliau bertanya lagi, ‘Lalu apa itu yang ada pada kuda itu?’ Aku menjawab, ‘Dua buah sayap.’

Beliau berkata, ‘Kuda kok punya sayap?’ Aku menjawab, ‘Belumkah engkau mendengar bahwa Nabi Sulaiman memiliki kuda yang bersayap banyak?'”

Aisyah radhiyallahu ‘anhaa berkata, “Beliau pun tertawa hingga kau melihat gigi-gigi geraham beliu.”

(HR. Abu Dawud)

Dalam peristiwa lain Rasulullah menunjukkan gurauan kepadanya.

Aisyah bercerita, “Seorang tetangga yang beretnis Persia dan pandai memasak, membuat masakan spesial untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia datang mengundang beliau. Beliau bertanya, ‘Dan ini?’ (maksudnya apakah akau boleh mengajak istriku ini?)

Ia menjawab, ‘Tidak’ Rasulullah pun menjawab, ‘Kalau begitu tidak usah saja.’

Orang itu datang lagi mengundang beliau dan beliau bertanya, ‘Dan ini?’ (maksudnya apakah akau boleh mengajak istriku ini?)

Ia menjawab, ‘Tidak’ Rasulullah pun menjawab, ‘Kalau begitu tidak usah saja.’

Selanjutnya, ia datang lagi yang ke tiga kalinya mengundang beliau dan beliau tetap bertanya, ‘Dan ini?’ (maksudnya apakah akau boleh mengajak istriku ini?)

Pada kali ketiga tersebut ia menjawab, ‘Ya.’ Mereka berdua (Rasulullah dan Aisyah) lantas bangkit dan saling berkejaran hingga sampai ke rumah si pengundang.

{HR. Muslim)

Betapa indah perlakuan Rasulullah kepada Aisyah, selain sebagai Nabi dan pemimpin umat, beliau menjadi teladan dalam rumah tangga sebagai seorang suami. [Ln]

Tags: Posisi Aisyah di Hati Rasulullah
Previous Post

Siaran TV Analog Resmi Dimatikan, Masih Ada Channel yang Bisa Ditonton?

Next Post

Daftar Nama Orang Indonesia yang Masuk ke dalam 500 Muslim paling Berpengaruh di Dunia 2023

Next Post
Daftar Nama Orang Indonesia yang Masuk ke dalam 500 Muslim paling Berpengaruh di Dunia 2023

Daftar Nama Orang Indonesia yang Masuk ke dalam 500 Muslim paling Berpengaruh di Dunia 2023

Siap Memimpin dan Dipimpin

Islam Itu Misi Menyelamatkan Umat Manusia

Birrul Walidain yang Paling Sulit

Semua Peristiwa Ada Tandanya

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga