ISLAM diturunkan untuk menyelamatkan dan mensejahterakan umat manusia. Selamat dari kemusyrikan, dari kebodohan, dari kezaliman, dan tentu saja dari api neraka.
Allah subhanahu wata’ala menciptakan manusia dengan semua kelengkapan sarananya. Hal ini agar manusia hidup aman dan sejahtera, di dunia dan akhirat. Itulah manusia yang disebut sebagai khalifah di muka bumi.
Salah satu dari kelengkapan itu adalah agama Islam. Islam menjelaskan siapa Allah, RasulNya, misi utama hidup, dan apa saja yang harus dilakukan dan dijauhkan.
Islam hadir melalui panduan tertulis dan panduan hidup. Panduan tertulis adalah apa yang ada dalam Al-Qur’an. Dan panduan hidup adalah kehadiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dua hal itulah yang menjadikan manusia tidak akan tersesat dari tujuan utama hidup. Yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Memang, Nabi Muhammad sudah wafat. Tapi, gambaran otentik kehidupannya tercatat dengan begitu lengkap dan akurat. Dan hal ini terwariskan dari generasi ke generasi begitu orisinil tanpa ada penambahan dan pengurangan.
Dengan begitu, di negeri mana pun kita berada, ajaran Islam akan tetap sama. Begitu pun dalam lintas waktu dan generasi, Islam akan juga tetap sama.
Satu Misi Kenabian yang Sama
Tidak ada perbedaan antara misi nabi satu dengan nabi yang lain. Yang membedakan hanya pada aturan teknis sesuai zamannya.
Jadi, tidak boleh disebut bahwa Nabi Musa diturunkan untuk menyebarkan agama Yahudi, Nabi Isa diturunkan untuk menyebarkan agama Nasrani, dan Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam.
Semua Nabi dan Rasul sejak Nabi Adam alaihimussalam merupakan rangkaian yang satu. Mereka ditugaskan Allah untuk mengajarkan dan menyebarkan agama yang satu, yaitu Al-Islam.
Namun, baru di masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, agama itu dinyatakan. Yaitu, Al-Islam. Pernyataan dari Allah itu tercantum dalam Surah Al-Maidah ayat 3.
“…Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmatKu bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu….”
Pernyataan itu disampaikan kepada Nabi terakhir, Nabi akhir zaman. Setelah ini, tidak ada lagi nabi yang akan datang. Kecuali, datangnya hari kiamat.
Jadi, misi kenabian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan penyempurna sekaligus penutup dari semua misi nabi sebelum beliau.
Apa Jadinya Tanpa Islam
Tanpa Islam, umat manusia seperti sekumpulan anak ayam yang kehilangan induk, berada di tempat gelap, dan dikelilingi jurang yang dalam.
Islam mengajarkan akidah, ibadah, dan akhlak dalam bermuamalah sesama manusia. Islam menjelaskan mana yang halal dan yang haram, mana yang harus dilakukan dan yang dihindari, dan lainnya.
Salah satu yang diajarkan Islam adalah manusia harus mandiri, menikah, berkeluarga, dan mengajarkan kebaikan kepada manusia lain.
Tanpa Islam, manusia tidak paham kenapa harus menikah dan berkeluarga. Mereka akan menjadikan hubungan pria wanita sekadar kebutuhan biologis saja, tanpa ada muatan lain yang mulia.
Jika ini yang terjadi, maka itu pertanda akan kehancuran dan musnahnya umat manusia. Karena mereka tidak ingin memikul beban adanya kelahiran anak. Tanpa kelahiran anak, maka sebuah bangsa akan punah.
Begitu pun tanpa mematuhi halal haram, umat manusia hanya seperti sekumpulan hewan yang saling memangsa. Ujung-ujungnya, juga kepunahan. [Mh]