SEMUA peristiwa kehidupan ada tandanya. Masalahnya, ada tanda yang gampang terlihat, dan ada tanda yang perlu kecermatan.
Di hampir semua episode kehidupan, Allah subhanahu wata’ala memberikan tanda yang mudah terlihat. Hal ini sebagai persiapan dan juga kehati-hatian.
Contoh, tidak ada manusia yang lahir dengan bim salabim, langsung ada, kecuali Nabi Adam dan Hawa. Karena keduanya sebagai manusia pertama.
Ada tanda yang mudah terlihat. Antara lain, ibunda yang hamil. Begitu pun ketika tumbuh besar. Ada tanda-tanda di masing-masing tahapan: anak, remaja, dewasa, dan tua.
Begitu pun ketika hidup akan berakhir. Ada tanda-tanda yang umum. Seperti, sakit, usia tua yang ditandai dengan uban, dan lainnya.
Masih banyak peristiwa sisi kehidupan lain yang diawali dengan tanda-tandanya.
Siapa pun kita, tidak akan bisa mengelak dengan ujung dari tanda ini. Contoh, bisa saja seseorang mengecat rambutnya dengan warna hitam agar tidak terlihat tanda bahwa ia sudah tua.
Namun, manipulasi itu bukan justru menguntungkannya. Tapi menjadikanya terjebak dalam imajinasi kosong yang dibuatnya sendiri, bahwa ia seolah masih tetap muda.
Yang harus dilakukan seorang yang berusia tua adalah bersikap bijak, matang dalam perilaku, dan memperbanyak istigfar dan ibadah.
Ketika ia tutupi tanda itu, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk menyiapkan diri ketika kematian datang. Padahal tanda dimaksudkan agar seseorang bersiap-siap menghadapi kenyataan peristiwa.
Tanda perubahan perut pada ibu hamil, juga dimaksudkan agar ia menyiapkan fisik dan batin untuk menerima kedatangan manusia baru yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam bahasa Inggris ada tiga level wanita: girl, woman, dan ladies. Wanita yang hamil harus menyiapkan diri bahwa ia bukan lagi seorang girl yang bisa bebas. Tapi akan menjadi woman yang harus bersikap dewasa. Begitu pun ketika suatu saat akan menjadi ladies dengan status sosial yang lebih tinggi.
Jadi, sikapi semua tanda itu dengan bijak agar peristiwa yang datang bisa dijalani dengan baik. Hadapi peristiwa yang akan terjadi, dan jangan pernah lari dari kenyataan yang ada. [Mh]