• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 25 September, 2023
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Mengenang Buya

Februari 12, 2023
in Kisah
68
SHARES
522
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

oleh: Cahyadi Takariawan

ChanelMuslim.com – Belajar ilmu agama dari Buya Yunahar Ilyas, sangatlah menyenangkan. Tahun 1988, titik awal pertemuan saya dengan Buya di Gelanggang Mahasiswa UGM.

Beliau mengisi acara Pengkajian Aqidah Islam (PAI) di Gelanggang Mahasiswa UGM. Saya peserta sekaligus panitia.

Dari forum itu, kami minta ada kajian yang lebih mendalam dan serius. Maka beliau memfasilitasi panitia PAI untuk memperdalam ilmu agama melalui kajian kitab.

Saya ikut forum itu, di rumah kontrakan beliau di Karangkajen, Yogyakarta. Sepekan sekali kami mengaji kitab di rumah beliau. Saya masih kuliah di UGM waktu itu dan masih lajang.

Dari forum inilah kedekatan saya dengan Buya terbentuk. Forum ini berjalan cukup lama, sekitar 4 tahun. Saya sangat senang dengan model pemahaman Islam yang beliau ajarkan.

Saya mengidolakan Buya, maka saya ikuti semangat dakwahnya. Tentu saya tidak bisa menyamai ilmunya, namun saya tak mau kalah dalam semangat dakwahnya.

Kami sering ketemu di bandara, tanpa sengaja. Beliau berangkat agenda dakwah ke satu kota, dan saya ke kota lainnya. Ketemunya di bandara.

Jika cukup lama tak bertemu, beliau akan mengontak kami, minta ketemuan. “Kangen kalian”, kata beliau. Lalu kami bertemu – kadang di rumah beliau di Jalan Kaliurang, kadang di RM Padang. “Ajak teman-teman”, pesan beliau.

Yang beliau maksud “teman-teman” adalah para peserta kajian kitab di rumah kontrakan beliau tahun 1988 utu. Beliau tak pernah menghapus kenangan tentang kami, walau beliau telah menjadi tokoh penting tingkat Indonesia bahkan dunia.

Setiap kali ketemu kami, bak bendungan jebol, semua cerita Buya mengalir ke kami. Tentang apa saja. Beliau sangat lancar bercerita, dengan leluasa. Kami melihat, beliau sangat bahagia.

Ada saat beliau pengen menjadi ‘manusia biasa’, yang bebas berekspresi tanpa beban citra diri. “Di semua tempat, kita diperlakukan istimewa. Terutama oleh para panitia acara”, ujar beliau.
.
“Bersama kalian, saya bebas merdeka”, lanjut beliau dengan tertawa. Ini yang membuat kami selalu kangen dan selalu dekat dengan Buya.

Ada resep bahagia dari Buya. “Bahagiakan orang lain, kamu akan bahagia”. Pesan ini yang selalu saya coba laksanakan.

Doa kami mengiringi kepergianmu, Buya.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah Buya Yunahar. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan azab neraka.

Aamiin.[ind]

Previous Post

Jamaah Muslimin (Hizbullah) Gelar Aksi Uighur di Depan Kedubes China

Next Post

The Power of Cuma Segitu Doang

Next Post

The Power of Cuma Segitu Doang

Banjir Jakarta, Rumah Bunda Neno Warisman Ikut Tenggelam

Banjir Jakarta, Rumah Bunda Neno Warisman Ikut Tenggelam

Hikmah Banjir dari Bunda Neno Warisman

TERPOPULER

  • Jadwal acara Islamic book fair 2023

    Jadwal Acara Islamic Book Fair 20-24 September 2023

    213 shares
    Share 85 Tweet 53
  • Harga Tiket Islamic Book Fair 2023, Cara Daftar dan Rute Menuju Lokasi

    157 shares
    Share 63 Tweet 39
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    3518 shares
    Share 1407 Tweet 880
  • Hukum Membakar Pakaian Bekas

    5989 shares
    Share 2396 Tweet 1497
  • Kenalan sama Bahan Shakila Premium yang Lagi Naik Daun Yuk!

    35365 shares
    Share 14146 Tweet 8841
  • Jadwal Acara Islamic Book Fair Jumat 22 September 2023

    98 shares
    Share 39 Tweet 25
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    3049 shares
    Share 1220 Tweet 762
  • 33 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan Setiap Gadis Saat Taaruf

    9952 shares
    Share 3981 Tweet 2488
  • Perbaiki Tiga Hal Darimu, Maka Allah Akan Memperbaiki Tiga Yang Lainnya

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Ayat dan Hadits Tentang Tauhid

    3144 shares
    Share 1258 Tweet 786
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga