• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 19 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Masuk Islamnya Abu Sufyan bin Harits, Sepupu Rasulullah

April 26, 2024
in Kisah
Masuk Islamnya Abu Sufyan bin Harits, Sepupu Rasulullah

Foto: Pixabay

143
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Kisah Abu Sufyan bin Harits merupakan kisah kebenarn setelah kemaksiatan, sayang setelah benci dan bahagia setelah celaka. Yaitu, kisah tentang rahmat Allah yang pintu-pintunya terbuka lebar, demi seorang hamba yang menjatuhkan diri ke haribaan-Nya setelah penderitaan yang berlarut-larut.

Bayangkan, kurang dari 20 tahun Ibnu Harits dalam kesesatan memusuhi dan memerangi Islam. Waktu 20 tahun, yakni semenjak dibangkitkan-Nya Nabi Saw. sampai dekat hari pembebasan Mekkah yang terkenal itu.

Selama itu Abu Sufyan menjadi tulang punggung Quraisy dan sekutu-sekutunya, menggubah syair-syair untuk menjelekkan serta menjatuhkan Nabi. Juga selalu mengambil bagian dalam peperangan yang dilancarakan terhadap Islam.

Baca Juga: Kisah Masuk Islamnya Ath-Thufail bin Amr Ad-Dausi

Masuk Islamnya Abu Sufyan bin Harits, Sepupu Rasulullah

Saudaranya ada tiga orang, yaitu Naufal, Rabi’ah dan Abdullah. Semuanya telah lebih dahulu masuk Islam. Dan Abu Sufyan ini adalah saudara sepupu Nabi, yaitu putera dari pamannya, Harits bin Abdul Mutthalib.

Di samping itu ia juga saudara susu dari Nabi karena selama beberapa hari disusukan oleh ibu susu Nabi, Halimatus Sa’diyah.

Pada suatu hari, nasih mujurnya membawanya kepada peruntungan membahagiakan. Dipanggilnya puteranya Ja’fat dan dikatakannya kepada keluarganya bahwa mereka akan bepergian. Dan waktu ditanyakan kemana tujuannya, jawabanya ialah: “Kepada Rasulullah, untuk menyelamatkan diri bersama beliau kepada Allah Rabbul ‘Alamin.”

Demikianlah ia melakukan perjalanan dengan mengendarai kuda, dibawa oleh hati yang insaf dan sadar.

Saat tiba di Abwa’ kelihatan olehnya barisan depan dari suatu pasukan besar. Maklumlah ia bahwa itu adalah tentara Islam yang menuju Mekkah dengan maksud hendak membebaskannya. Ia bingung memikirkan aoa yang hendak dilakukannya.

Disebabkan sekian lamanya ia menghunuskan pedang memerangi Islam dan menggunakan lisannya untuk menjatuhkannya. Mungkin Rasulullah telah menghalalkan darahnya, hingga bila ia tertangkap oleh salah seorang Muslimin, ia akan langsung terkena hukuman qishash.

Maka ia harus mencari akal bagaimana caranya lebih dulu menemui Nabi sebelum jatuh ke tangan orang lain. Iapun menyamar dan menyembunyikan identitas dirinya. Dengan memegang tangan putranya, Ja’far. Ia berjalan kaki beberapa jauhnya.

Hingga akhirnya tampaklah olehnya Rasulullah bersama serombongan sahabat, maka ia menyingkir sampai rombongan itu berhenti. Tiba-tiba sambil membuka tutup mukanya, Abu Sufyan menjatuhkan dirinya di hadapan Rasulullah.

Beliau memalingkan muka dari Abu Sufyan, maka Abu Sufyan mendatanginya dari arah lain, tetapi Rasulullah masih menghindarkan diri daripadanya.

Dengan serempak Abu Sufyan bersama puteranya berseru: “Asyhadul allah ilaah illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah” Lalu ia menghampiri  Nabi Saw. seraya berkata, “Tiada dendam dan penyesalan, Wahai Rasulullah.”

Rasulullahpun menjawab, “Tiada dendam dan penyesalan, Wahai Abu Sufyan.” Kemudian beliau menyerahkannya kepada Ali bin Abi Thalib, katanya: “Ajarkan kepada saudara sepupumu ini cara berwudhu dan sunnah,kemudian bawa lagi ke sini.”

Alipun membawanya pergi, dan kemudian kembali. Maka kata Rasulullah, “Umumkan kepada orang-orang bahwa Rasulullah telah ridha kepada Abu Sufyan dan merekapun hendaklah ridha pula.”

Demikian hanya sekejap saat. Rasulullah bersabdah, “Hendaklah kamu menggunakan masa yang penuh berkah! Maka tergulunglah sudah masa-masa yang penuh kesesatan dan kesengsaraan, dan terbukalah pintu rahmat yang tiada terbatas.” [Ln]

Bersambung…

Tags: Masuk Islamnya Abu Sufyan bin HaritsSepupu Rasulullah
Previous Post

Kenali Perilaku Pemilih dari Empat Kelompok Pemilih Ini, Calon Kepala Daerah Wajib Tahu

Next Post

Segalanya Harus dengan Sabar

Next Post
Nikmati Prosesnya, Nikmati Hikmahnya

Segalanya Harus dengan Sabar

Mengapa Udara Terasa Panas pada Musim Hujan?

Mengapa Udara Terasa Panas pada Musim Hujan?

Setelah Unboxing Kain Kafan, Clara Shinta Pesan Makam di San Diego Hills

Setelah Unboxing Kain Kafan, Clara Shinta Pesan Makam di San Diego Hills

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga