• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 1 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Kisah Usamah yang Selalu Memenuhi Permintaan Ibunya

Februari 2, 2025
in Kisah, Unggulan
Kisah Usamah yang Selalu Memenuhi Permintaan Ibunya

Kisah Usamah yang Selalu Memenuhi Permintaan Ibunya (foto: pixabay)

234
SHARES
1.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

KISAH Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu yang selalu memenuhi permintaan ibunya ini bisa menjadi inspirasi bagi kita dalam berbakti kepada orang tua.

“Usamah apa yang engkau lakukan? padahal engkau tahu pokok kurma kini harganya menjadi seribu dirham.” Usamah dengan amat ringan menjawab,

“Ibuku menghendakinya. Setiap ibuku menginginkan sesuatu yang mampu kudapatkan, aku pasti memberikannya.”

Itulah akhlak Usamah terhadap ibunya. Apa saja permintaan sang bunda, tidak ada kamus penolakan untuk memenuhi keinginan wanita yang telah melahirkannya itu.

Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan radhiyallahu anhu, harga sebuah pokok kurma sedang mahal-mahalnya.

Pokok kurma, menjadi komoditas yang paling dicari. Sebab harga pokok pohon kurma saat itu bisa mencapai seribu dirham. Sebuah harga yang amat tinggi dengan keuntungan yang amat besar.

Bagian pangkal kurma ini berwarna putih, berlemak dan bisa dimakan dengan madu. Orang-orang akan memperebutkannya untuk dijual demi keuntungan yang besar.

Akan tetapi, ada satu anak muda yang melihat ada keuntungan lain yang jauh lebih besar.

Baca Juga: Pola Asuh Usamah bin Zaid, Panglima Perang Rasulullah

Kisah Usamah yang Selalu Memenuhi Permintaan Ibunya

Adalah Usamah bin Zaid, kemudian bergegas menuju pohon kurmanya. Lantas, ia menebang pohon kurma itu dan mencabut bagian akarnya.

Jika orang lain akan segera menuju ke pasar, lain halnya dengan Usamah. Ia membawa pangkal kurma yang mahal itu ke rumah ibunya dan memberikannya kepada sang bunda.

Melihat perlakuan Usamah, para sahabatnya merasa keheranan.

“Usamah apa yang engkau lakukan? Padahal engkau tahu pokok kurma kini harganya menjadi seribu dirham.”

Usamah dengan amat ringan menjawab, “Ibuku menghendakinya. Setiap ibuku menginginkan sesuatu yang mampu kudapatkan, aku pasti memberikannya.”

Itulah akhlak Usamah terhadap ibunya. Apa saja permintaan sang bunda, tidak ada kamus penolakan untuk memenuhi keinginan wanita yang telah melahirkannya itu.

Usamah adalah panglima perang muda yang berumur 17 tahun saat ditunjuk Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam mengemban amanah berat itu.

Ibunya adalah Ummu Aiman. Salah satu sahabiyah yang cukup disegani.

Adakah hari ini Usamah-Usamah lain? Yang bergegas segera ketika sang bunda meminta sesuatu atau meminta tolong sang anak melakukan sesuatu?

Mungkin kita harus berkaca kepada Usamah. Betapa baktinya kepada ibunya mengalahkan keuntungan seribu dirham di depan mata.

Kita tentu paham jika saat kita kecil dulu termasuk saat kita belum mengingatnya, seorang ibu akan rela mendahulukan sang anak dan mengabaikan kebutuhannya.

Seorang ibu mungkin lupa cara berdandan karena setiap hari harus menggendong sang anak, mengganti popok, membersihkan bekas air kencing, menyusui dan menemani sang anak bermain seharian.

Dunia digital semakin menambah godaan panjang dalam berbakti kepada ibu.

Gawai (gadget) kini telah merenggut banyak waktu kita dibanding waktu untuk sekadar mengajak sang ibu berbicara, mendengar apa yang ibu lakukan seharian ini, sembari berbaring manja di pangkuan ibu untuk mengeluhkan pekerjaan-pekerjaan kita.

Ada keutamaan besar tentu saja dalam agama ini dalam berbakti kepada ibu dan ayah kita. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata,

“Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, ‘Amalan apa yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab, ‘Shalat pada waktunya.’

Aku melanjutkan, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Lalu aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Berjihad di jalan Allah’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hierarki, berbakti kepada ibu dan ayat senilai besarnya dengan shalat tepat waktu dan jihad di jalan Allah Subhanahu wa taala.

Dalam hadis lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menegaskan betapa besar bakti kepada ibu dan bapak senilai dengan jihad.

Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam lalu meminta kepada beliau untuk berjihad.

Maka beliau bersabda, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” ia menjawab, “Ya.” Beliau pun bersabda, “Maka bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada keduanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Lalu, dengan begitu besarnya keutamaan berbakti kepada ibu dan ayah, masihkah kita menyia-nyiakan kesempatan besar untuk berbakti ini?[ind]

Tags: berbakti kepada ibuKisah Usamah yang Selalu Memenuhi Permintaan Ibunyausamah bin zaid
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Rasulullah Bertakbir Saat Jalanan Naik dan Bertasbih Saat Jalanan Menurun

Next Post

Dari Nuruddin Zanki ke Shalahuddin al Ayyubi Mewariskan Cita-Cita Membebaskan Al-Quds

Next Post
Dari Nuruddin Zanki ke Shalahuddin al Ayyubi Mewariskan Cita-Cita Membebaskan Al Quds

Dari Nuruddin Zanki ke Shalahuddin al Ayyubi Mewariskan Cita-Cita Membebaskan Al-Quds

Hanya Satu Kata: Labaik, Aku Penuhi Perintah-Mu

Pelajaran dari Pernikahan Hafshah

Penemuan-penemuan Al Khawarizmi

Penemuan-penemuan Al Khawarizmi

  • Persiapan Menghadapi Akhir Zaman, Kenali Keutamaan Surat Al-Kahfi

    Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    4012 shares
    Share 1605 Tweet 1003
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3238 shares
    Share 1295 Tweet 810
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7669 shares
    Share 3068 Tweet 1917
  • Nasi Kebuli Ayam Istimewa

    219 shares
    Share 88 Tweet 55
  • Muscab Salimah Bojonggede Tuai Banyak Apresiasi

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Palestina Alquds Resto and Cafe, Tempat Makan Unik di Bogor dengan Hiasan Dinding Ornamen Masjidil Aqsha

    244 shares
    Share 98 Tweet 61
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5181 shares
    Share 2072 Tweet 1295
  • Pernikahan Fiki Naki dan Tinandrose Menarik Perhatian Publik

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    441 shares
    Share 176 Tweet 110
  • Resep Seblak Mie Shirataki, Ide Olahan Menu Otentik untuk yang Sedang Diet

    188 shares
    Share 75 Tweet 47
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga