KISAH tukang roti dan penggembala bebek. Jangan remehkan kebaikan walau hanya roti be es. Seorang tukang roti, setiap hari kerjanya mengantarkan roti ke toko-toko untuk dititip dan jualkan.
Kadang ada dari roti-roti itu yang tidak laku dan akhirnya be es (rusak atau jamuran). Roti-roti be es tersebut diambilnya lagi dari toko untuk diretur dan dibuang.
Ada seorang laki-laki yang datang dan meminta roti-roti be es tersebut.
“Mas.. ini boleh buat saya..?” kata laki-laki tersebut.
Tukang roti dengan senang hati memberikannya karena roti tersebut sudah tidak bisa dijual lagi.
Demikian setiap harinya, laki-laki itu mengambil roti-roti be es tersebut dari tukang roti.
Sampai suatu ketika, sang laki-laki tersebut datang bertamu ke rumah tukang roti itu dan membawa telur bebek dalam jumlah yang banyak.
“Pak, ini .. saya mau kasih telur bebek..” kata laki-laki itu.
Tukang roti berkata: “Loh, ini buat siapa? Kalau mau kasih saya, jangan banyak-banyak.. ini banyak banget!”
Laki-laki pengambil roti be es: “Iya, buat Bapak. Saya kan selama ini dikasih roti-roti be es dari sampeyan. Itu buat pakan bebek-bebek saya. Nah ini telur-telurnya.”
Baca juga: Kisah Murtadnya Seorang Mujahid dan Hafizh
Kisah Tukang Roti dan Penggembala Bebek
Tukang roti itu pun menerima telur-telur itu sambil bingung. Siapa yang mau menghabiskan telur bebek sebanyak ini.
Akhirnya, telur-telur itu pun bisa dibagi-bagikan ke orang lain juga.
Qadarullah, suatu saat, si tukang roti mendapatkan ujian dari tetangganya yang kurang baik dan bertengkar.
Si tukang roti hanya bisa diam saja menerima kedzholiman si tetangga.
Hingga datanglah laki-laki pengangon bebek dan membela si tukang roti tersebut.
Hampir dibunuhnya si tetangga kurang ajar tersebut oleh si pengangon bebek sambil membawa celurit tajam.
Usut punya usut, ternyata laki-laki pengangon bebek tersebut adalah seorang preman di daerah situ.
Demikian pembelaannya kepada si tukang roti.
Karena kebaikannya yang selama ini membiarkan dia mengambil roti-roti be es untuk bebek-bebeknya.
Dan si tukang roti ini pun berusaha menenangkan dan membawa pergi laki-laki pengangon bebek tersebut.
Kalau hanya dari kebaikan memberikan roti be es saja si tukang roti mendapatkan hadiah telur-telur yang banyak dan pembelaan dari si angon bebek..
Bagaimana hadiah ganjaran dari Allah dan pembelaan dari Allah bagi orang-orang yang berbuat kebaikan lebih dari roti be es?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Jabir bin Sulaim,
وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” (HR. Abu Daud).[ind]
Sumber: (rewrite) in memoriam Abu Gavyn Rahimahullah. https://t.me/semangatsubuh