CARA mengenali dan mengasah bakat anak. Banyak orangtua yang risau karena anaknya tidak kunjung menemukan bakatnya.
Segala upaya sudah dilakukan agar anak bisa menemukan bakatnya. Mulai dari kursus ini dan itu hingga ikut tes psikologi pencarian bakat.
Baca Juga: Stimulasi Bakat Unik Masing-Masing Anak
Cara Mengenali dan Mengasah Bakat Anak
Bakat tidaklah sama dengan kecerdasan. Bakat lebih mengacu pada kemampuan motorik dan keterampilan yang dimiliki oleh anak. Bakat bisa terlihat oleh orang lain.
Anak yang mempunyai bakat menyanyi, akan lebih mudah mengenali not dan bisa menyesuai nada dengan lebih cepat dan mudah. Anak yang berbakat dalam bidang linguistik atau bahasa, bisa meniru atau menghafal bahasa asing lebih cepat.
Begitu juga anak yang berbakat dalam menggambar atau melukis. Kualitas garis yang dimilikinya akan terlihat lebih halus. Mereka mengerti warna dan mampu membuat komposisi warna lebih bagus dan menarik.
Anak yang mempunyai bakat biasanya juga mampu memotivasi diri sendiri untuk mempelajari hal-hal yang sangat disukainya.
Anak yang senang olahraga bulutangkis atau melukis tak hanya berlatih saat gurunya datang. Mereka akan berlatih tanpa disuruh.
Idealnya, bakat yang dimiliki oleh anak berbanding lurus dengan minatnya. Dengan begitu, potensi atau kemampuan yang dimiliki anak akan tergali secara optimal, sehingga anak mampu berprestasi.
Dibutuhkan dukungan dan perhatian orangtua untuk menemukan bakat dan membangkitkan minat anak. Tanpa dukungan dan perhatian orangtua anak akan kesulitan meningkatkan minatnya untuk menekuni suatu bidang yang sesuai dengan bakatnya.
Banyak cara untuk orangtua mengenali bakat anak, antara lain;
1. Memperhatikan tingkah laku anak
Buatlah catatan tentang kegiatan yang sering dilakukan oleh anak. Perhatikan kegiatan atau hal yang disukai oleh anak, anak lebih berminat pada hal-hal apa?
2. Mengikuti perkembangan anak dengan cermat
Buatlah catatan secara regular tentang kemampuan anak dan perkembangannya.
3. Memberikan berbagai macam stimulus atau rangsangan kepada anak
Memberikan stimulus dan rangsangan bisa dilakukan dengan memberikan permainan yang variatif kepada anak. Atau Ayah Bunda bisa memberikan les kepada anak.
4. Melakukan tes psikologi (tes bakat)
Tes ini untuk melihat kelebihan dan kelemahan anak. Tes ini bisa dilakukan saat anak berusia 7 tahun atau saat masuk sekolah. Pada usia tersebut sudah terlihat bakat serta minat anak.
5. Pahami Perkembangan Anak
Ayah Bunda perlu memahami perkembangan anak agar bisa menentukan beragam aktivita dan stimulus yang sesuai dengan usia perkembangan anak.
[MAY/Cms]