ChanelMuslim.com – Ketika Rasulullah berdakwah kepada orang-orang Quraisy, mereka selalu meminta ditunjukkan mukjizat agar mereka percaya. Namun, Rasulullah tetap bersikap tenang dan tidak menggubris permintaan-permintaan aneh dari mereka.
Baca Juga: Utusan Quraisy Terakhir yang Menemui Abu Thalib
Mukjizat yang Biasa Diminta Orang-orang Quraisy
Dilansir buku “Muhammadku Teladanku” jilid3( Menjadi Rasul ) hal 68-69Sygma Daya Insani-Jabar, orang Quraisy berkata kalau mereka ditunjukkan mukjizat, maka sudah pasti mereka akan beriman.
“Kalau Tuhanmu bisa menurunkan mukjizat, kami pasti akan beriman kepadamu!” Demikian seru salah seorang dari mereka kepada Rasulullah.
“Muhammad! Kalau engkau benar-benar Rasulullah, mintalah Tuhan agar menyulap Bukit Shafa dan Marwa menjadi bukit-bukit emas!” seru yang lain.
“Ya, itu benar! Tetapi kalau Tuhanmu tidak sanggup membuat bukit emas, cobalah turunkan ayat-ayat Allah itu dalam sebuah kitab yang diturunkan langsung dari langit! Itu pun sudah akan membuat kami beriman!”
Rasulullah tidak menanggapi permintaan-permintaan aneh itu. Melihat Rasulullah yang tetap diam dan tenang, mereka pun menjadi makin kesal. Dari waktu ke waktu, ketika mereka berada di tempat umum dan disaksikan orang banyak, mereka sering meminta permintaan-permintaan lain yang lebih mustahil kepada Rasulullah.
“Muhammad, kami dengar engkau sering membicarakan Jibril. Mengapa engkau tidak menampakkan Jibril di hadapan kami agar kami yakin?”
“Muhammad, kalau Tuhanmu memang sehebat yang engkau katakan, mintalah Ia menghidupkan orang-orang tua kami yang sudah mati!”
“Muhammad, katamu engkau membawa agama kasih sayang buat seluruh alam! Kalau begitu, mintalah Tuhanmu agar memunculkan mata air yang lebih sedap dari sumur Zamzam! Bukankah engkau tahu bahwa penduduk Mekah sangat memerlukan air?”
Baca Juga: Kisah Quraisy Meminta Mukjizat Tak Masuk Akal kepada Rasulullah saw
Sebagi Bahan Ejekan
“Ya, setidaknya mintalah Tuhanmu melenyapkan bukit-bukit yang mengurung Mekah agar kota ini dapat mudah dicapai orang dari arah manapun!”
Begitulah kata-kata kafir Quraisy sebagai bahan ejekan terhadap Rasulullah. Namun, seandainya mereka diperlihatkan sebuah mukjizat pun, mereka belum tentu juga akan beriman dan justru menganggap Rasulullah melakukan sihir.
Akhirnya, Allah menjawab permintaan-permintaan aneh orang-orang Quraisy itu melalui firman-Nya:
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۚ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ ۚ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Katakanlah (Muhammad), ‘Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang ghaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya.
Aku hanyalah pemberi peringatan dan pembawa kabar gembira bagi orang orang yang beriman.”
(Q.S. Al A’raf [7]: 188)
Sahabat Muslim, dari kisah dan firman Allah di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa semua hal yang terjadi adalah kehendak Allah dan kita tidak kuasa mendatangkan manfaat dan menolak keburukan kecuali atas kehendak Allah. [Cms]