KISAH nyata: Nenek calon haji tertinggal pesawat. Tangis dan air mata itu benar-benar mengubah jalannya takdir. Kisah ini tersebar di media sosial tanpa diketahui siapa penulisnya.
Ini adalah kisah nyata yang tercecer dari pelaksanaan haji tahun lalu. Seorang perempuan tua dari Aljazair menangis di ruang tunggu bandara.
Ia benar-benar ketinggalan pesawat yang akan membawanya menunaikan ibadah haji.
Ia terus menangis karena keinginannya untuk melaksanakan ibadah haji, kerinduannya pada Allah Subhanahu wataala dan keinginan untuk menjawab seruan Allah-Nya waktu itu ternyata batal karena ketinggalan pesawat.
Nenek itu terus menerus menangis. Ia tidak mau meninggalkan ruang tunggu di bandara itu sambil terus memegang tiket pesawat yang bernomor kursi pesawat itu.
Baca juga: Kebahagiaan Jemaah Haji Indonesia 2024 Tiba di Makkah
Kisah Nenek Calon Haji Tertinggal Pesawat
Sementara itu di udara, pilot pesawat yang mengangkut jemaah haji dari Aljazair menuju Saudi Arabia itu mendengar suara gemeretak pada mesin pesawatnya yang dianggapnya mengalami kerusakan.
Hal itu memaksanya untuk memutar pesawat itu kembali ke Aljazair, kembali mendarat di airport yang beberapa menit lalu ditinggalkannya.
Di bandara, seluruh penumpang diturunkan, dan diminta untuk menunggu lagi di Ruang Tunggu.
Tapi petugas bandara tidak menemukan ruangan tunggu yang kosong, kecuali ruangan tempat di mana perempuan tua itu sedang menangis.
Bisa dibayangkan bagaimana takjubnya perempuan tua itu, karena melihat teman-temannya sesama jemaah haji datang kembali. Ia merasa seperti bermimpi.
Dari mulutnya tidak henti-hentinya ia mengucapkan kata syukur.
Ajaibnya lagi, setelah diperiksa dengan seksama, ternyata keadaan pesawat itu baik -baik saja dan tidak ada kerusakan sama sekali.
Pemeriksaan mesin pesawat tidak memakan waktu lama, Pesawat bisa kembali segera terbang.
Sang nenek pun kini bisa ikut, melaksanakan ibadah hajinya. Subhanallah. Ini ekspresi dosis tinggi dari the power of Imtaq-In ahsantum ahsantum li anfusikum.
Pesawat dengan 200 penumpang itu ternyata harus kembali ke bandara hanya untuk menjemput seorang perempuan tua yang rindu ingin menjawab seruan Tuhan-Nya.
Air mata apa yang ia teteskan sehingga mampu mengetuk pintu langit?
Keyakinan apa yang ia miliki sehingga mampu mengubah jalannya takdir?
Bila segalanya berlalu darimu, bila semua pintu telah tertutup, tetapi engkau tetap bergantung dan berharap pada Allah, maka Dia akan selalu ada untukmu.[ind]