ChanelMuslim.com – Kisah kesetiaan Istri Utsman bin Affan, Nailah binti Al-Farafishah berlanjut dengan kisah setelah kematian Utsman, Madinah pun bergejolak membara.
Dalam riwayat, tidak ada manusia yang berani mengubur Ustman karena banyaknya kaum munafik yang berkeliaran.
Baca Juga: Kisah Kesetiaan Istri Utsman bin Affan, Nailah binti Al-Farafishah (1)
Kesetiaan Nailah binti Al-Farafishah Setelah Utsman Meninggal
Akan tetapi, Nailah setia mendampingi jenazah sang suami. Ia pun meminta bantuan Jubair bin Muth’im untuk mengubur jenazah khalifah, tapi karena bergejolaknya Madinah, maka pemakaman pun ditunda hingga waktu malam.
Ketika malam tiba, Nailah membawa lentera bersama Jubair bin Muth’im dan beberapa wanita dan lelaki lainnya. Jubair meminta agar Nailah mematikan lentera agar kaum munafik tidak mengacaukan pemakaman sang khalifah.
Sambil mengubur jenazah sang suami, Nailah berkata, “Ya Ustmanah, ya amiral mukminiiinah, bagaimana aku tidak bersedih dengan kepergianmu.”
Nailah pun memperjuangkan hak Qishas suaminya. Ia mendatangi manusia-manusia di kota madinah, tetapi usahanya sia-sia. Akhirnya, Naila menulis surat kepada Mu’awiyah selaku Amir negeri Syam dan sebagai keluarga dekat Utsman bin Affan
Waktu terus berjalan, Nailah menjanda ditinggal suami tercinta. Hari-harinya dipenuhi dengan kerinduan dengan sang khalifah, hingga cinta itu tak usang dimakan zaman dan tak lapuk dimakan waktu.
Status janda belumlah memudarkan kecantikannya, hingga datanglah lelaki rupawan, bangsawan bahkan bergelar amirul mukminin, yaitu Khalifah Mu’awiyah bin Abi Sufyan datang melamar Nailah.
Baca Juga: Kisah Utsman bin Affan Melipatgandakan Perniagaan 700 Kali Lipat
Memilih Tidak Menikah lagi
Nailah pun bertanya ke wanita yang ada di dekatnya, “Apa yang membuat lelaki tertarik denganku padahal aku adalah seorang wanita janda yang terputus jari-jarinya?”
Wanita itu menjawab, “Gigi serimu.”
Nailah pun memecahkan gigi serinya dan berkata, “Demi Allah, aku tak akan pernah mengganti cinta Utsman bin Affan.”
Waktu telah berlalu, Nailah pun menjauh dari keramaian dan mengurus putra-putrinya Utsman, membesarkannya dengan penuh cinta, dan dia tidak menikah lagi hingga ajal menjemputnya.
Sahabat Muslim, itulah kisah kesetiaan Nailah binti Al-Farafishah sebagai seorang istri. Semoga kita bisa meneladani sikapnya dengan selalu menghadirkan saling kasih sayang antara suami istri. [Cms]