KEAJAIBAN doa dari seorang wanita yang dizhalimi ditulis oleh Ustaz Umar Faqihuddin M.M. yang menjelaskan tulisan karya Syaikh Ali Musthafa Thantawi.
Dahulu, aku menjabat sebagai hakim di wilayah Syam. Pada suatu senja, aku dan beberapa kawan pergi menikmati sejuknya malam.
Namun tiba-tiba aku merasakan pernafasanku begitu sesak. Akupun pamit kepada kawan-kawan untuk pulang. Akan tetapi, mereka meminta supaya aku tetap ikut bersama mereka.
Aku sampaikan bahwa aku tidak bisa menemani mereka lagi. Aku ingin pulang dan mencari hawa yang baik.
Aku menyusuri gelapnya malam yang baru saja dihantarkan senja.
Tiba-tiba aku mendengar tangisan seorang wanita dari balik bukit kecil. Suara tangis itu terdengar begitu keras,
Aku mendekat ke arah di mana suara itu berasal.
Ternyata kudapati seorang wanita yang sedang menangis dengan wajah yang memendam kesedihan yang mendalam. Dalam tangisnya ia tak henti-hentinya berdoa.
Lalu akupun bertanya, “Saudariku. .. apa yang membuatmu menangis?
Wanita itu menjawab:
“Suamiku adalah orang yang sangat keras dan suka menzhalimiku, dia mengusirku dari rumah dan merampas anak-anak dariku.
“Dia juga bersumpah untuk tidak akan melihatku selama-lamanya. Sementara aku tak punya siapa-siapa. Tak ada tempat untukku kembali.”
Aku bertanya lagi “Mengapa engkau tidak mengadukannya kepada Hakim. .?
Wanita itu menjawab: “Bagaimana mungkin wanita biasa sepertiku bisa sampai kepada seorang hakim?”
Baca Juga: Waktu-Waktu Mustajab Dikabulkannya Doa
Keajaiban Doa Seorang Wanita yang Dizhalimi
Sambil menangis Syaikh melanjutkan kisahnya,
“Wanita itu berkata seperti itu, padahal dia tidak menyadari bagaimana Allah menghantarkan seorang hakim untuknya.” (Maksudnya beliau).
Subhanallah. .. siapa yang menuntun hakim tersebut keluar di tengah gelapnya malam, untuk kemudian berdiri di depan wanita malang dan menanyakan sendiri apa keperluannya?
Doa apa yang telah dipanjatkan wanita malang itu sehingga dengan cepat dijawab oleh Allah dengan cara seperti ini?
Wahai engkau yang merasa dirundung duka dan mengira bahwa dunia begitu gelap hingga tak lagi dapat mengantarkanmu pada jalan keluar..
Angkatlah tanganmu ke langit dan jangan bertanya, “Bagaimana masalahku akan akan diselesaikan?”
Apakah engkau masih akan merasa bahwa hidup itu sempit..?
Jangan lagi. .. khusyuklah dengan penuh tunduk kepada-Nya. Dialah yang Maha Mendengar langkah seekor semut yang berjalan di tengah kegelapan malam.
Yakinlah. .. bahwa di sana ada bahagia yang menantimu setelah kesabaran yang panjang.
Tidaklah Allah mengujimu dengan suatu ujian melainkan disana ada kebaikan untukmu, meskipun engkau menduga sebaliknya.
Lapangkan dadamu.
Kalau bukan karena ujian, maka Yusuf tetap menjadi seorang anak yang manja di pangkuan ayahnya. Namun setelah melewati ujian, ia kemudian menjadi penguasa Mesir.
Apakah engkau masih merasa bahwa hidup itu sempit..?
Yakinlah. ..
Bahwa di sana ada bahagia yang menantimu setelah kesabaran yang panjang. Ada keajaiban yang menantimu untuk membuatmu lupa betapa pahitnya ujian hidup. (Rawaa’i At-Thantawi).[ind]
Sumber: https://t.me/semangatsubuh