ChanelMuslim.com – “Sesungguhnya di antara kalian ada seorang laki-laki gerahamnya di dalam neraka, lebih besar dari gunung Uhud!” begitulah yang diucapkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di depan sejumlah shahabat,
Semua yang hadir dalam majlis beserta Rasulullah Saw. ini senantiasa diliputi ketakutan dan kecemasan akan timbulnya fitnah dalam agama kelak.
Masing-masing mereka merasa kecut dan takut, kalau-kalau ialah yang akan menerima nasib yang paling jelek dan kesudahan yang terkutuk itu.
Tetapi mereka, yang mendengar pembicaraan waktu itu, kehidupannya telah berakhir dengan kebaikan, mereka telah menemui ajal mereka sebagai syuhada di jalan Allah. Yang masih hidup hanyalah Abu Hurairah dan Rajjal bin ‘Unfuwah.
Baca Juga: Akhir Perang Uhud yang Sebenarnya
Geraham yang Lebih Besar dari Gunung Uhud
Setelah gugur sebagai syuhada para shahabat tersebut di atas, Abu Hurairah merasa seluruh persendiannya gemetar dan hatinya diliputi ketakutan, jika ternyata ramalan Nabi itu menimpa dirinya.
Matanya tak mau terpejam ditidurkan, dan belum tenang rasa cemasnya, sampai takdir menyiapkan tabir orang yang bernasib celaka itu.
Orang yang bernama Rajjal itu murtad dari Islam dan bergabung dengan Musailamah Al-Kadzdzab, malah mengakui kenabian palsunya.
Ketika itu nyatalah apa yang diramalkan Rasul dengan nubuwahnya mengenal nasib jelek dan kesudahan yang celaka itu.
Sebelumnya Rajjal murtad, ia pergi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berbaiat dan masuk Islam. Sesudah ia menganut Islam itu kembalilah ia kepada kaumnya.
Ia tidak pernah datang lagi ke Madinah, kecuali Rasul wafat dan terpilihnya Abu-Bakar As-Shiddiq jadi khalifah Muslimin. Kepada Abu Bakar telah disampaikan orang berita tentang keadaan penduduk Yamamah dan bergabungnya mereka dengan Musailamah.
Rajjal mengusulkan kepada Abu Bakar agar ia sendiri diutus kepada mereka untuk mengembalikan mereka kepada Islam. Usul itu diterima oleh Khalifah.
Maka berangkatlah Rajjal ke Yamamah. Sewaktu ia menyaksikan jumlah mereka sangat banyak serta menakutkan dan disangkanya bahwa orang-orang itu pasti menang.
Maka…
Bersambung… [Ln[