• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 18 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Abdullah bin Yasin Pendiri Negara Para Santri di Afrika

Agustus 10, 2025
in Kisah, Unggulan
Mengikuti Generasi Awal

(foto: pixabay)

122
SHARES
942
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ABDULLAH bin Yasin, Sang Pendiri Negara “Murabithin” atau negara para santri ini diterjemahkan oleh: K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid Lc. Ia adalah sosok penyebar dakwah di Maroko dan sekitarnya.

Pada abad 11 M, sebagian besar kabilah Maghribiyah (Maroko dan sekitarnya) murtad dari Islam secara amaliyah sehari-hari. Keislaman mereka tinggal nama saja.

Sebagian mereka menikah dengan enam istri atau lebih. Sebagian lagi sudah meninggalkan shalat dan tidak punya lagi kaitan dengan Islam kecuali nama. Sebagian yang lain murtad secara total.

Di tengah kondisi penuh kebodohan, kehinaan dan kemungkaran ini, seorang pemuda dari kabilah Amazigh bernama Abdullah bin Yasin datang ke Maghrib.

Ia mengingkari semua kemungkaran dan kebodohan yang dilakukan masyarakat. Lalu, ia berusaha mengajak mereka kembali kepada Islam lagi.

Salah satu kabilah, “Lamtunah”, merespons dakwah pemuda ini dan menerima Abdullah bin Yasin dengan baik bahkan memuliakannya.

Abdullah bin Yasin pun mulai menjelaskan berbagai ajaran Islam, terutama masalah halal dan haram dan memperingatkan mereka dari perbuatan haram, khususnya zina dan dosa-dosa besar lainnya.

Sebagaimana ia juga mengajak mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan kewajiban-kewajiban Islam lainnya.

Jiwa orang-orang yang tidak mengerti agama itu tidak bisa menerima semua ajakan tersebut, lalu menentangnya dan berbalik memusuhinya.

Akan tetapi, Abdullah Yasin tidak berhenti menasihati mereka dan terus mendakwahi mereka. Mereka terus menentangnya sampai membakar rumahnya dan mengusirnya dari kampung mereka.

Lalu, mereka hidup bersenang-senang dan tenggelam lagi dalam berbagai kemungkaran. Mereka kembali hidup seperti binatang atau kehidupan rimba. Yang kuat menindas yang lemah.

Abdullah bin Yasin merasa malu dengan semua keadaan tersebut lalu memutuskan untuk keluar dari desa yang penduduknya zalim tersebut dan berpindah ke tempat yang jauh untuk beribadah kepada Allah.

Ia keluar bersama temannya, seorang tokoh dan pemimpin Lamtunah, bernama Yahya bin Ibrahim al-Kidali. Keduanya memutuskan untuk hidup dengan Islam dan untuk Islam.

Yahya bin Ibrahim meninggalkan kekuasaan Lamtunah saat itu dan memutuskan untuk hidup menemani perjuangan kawannya, Abdullah bin Yasin.

Ia hidup jauh dari kekuasaan Lamtunah tetapi sangat dekat dengan Tuhannya.

Baca Juga: Piala Afrika Kontinental 2021 Bertabur Pemain Muslim

Abdullah bin Yasin Pendiri Negara Para Santri di Afrika

Di tepi sungai Niger, Abdullah bin Yasin tinggal bersama temannya Yahya bin Ibrahim, beribadah kepada Allah di sebuah kemah kecil.

Beberapa bulan kemudian, kemah atau pondok (ribath) yang didirikan Abdullah Yasin dan Yahya bin Ibrahim itu mulai berubah menjadi kamp besar.

Karena para pemuda Lamtunah dan Masufah mulai berdatangan kepada mereka, melarikan diri dari jahiliyah dan ingin mencintai Islam.

Para pemuda itu penasaran ingin mengetahui rahasia, kenapa Yahya bin Ibrahim meninggalkan kekuasaan Lamtunah.

Apa rahasia tersembunyi di balik kekuatan Abdullah bin Yasin yang tidak merasa takut dengan penduduk Lamtunah dan tidak bersikap lunak kepada mereka, bahkan menyampaikan kebenaran dengan kuat dan menentang kebatilan dengan lantang.

Abdullah bin Yasin mulai mengajarkan agama yang benar kepada setiap orang yang datang kepadanya. Semakin lama semakin banyak pengikutnya hingga penghuni pondok atau “ribath” mencapai 1000 orang murabithi (santri).

Sejak itu, Abdullah Yasin merasa bahwa mereka sudah mampu menyampaikan dakwah dan menunaikan kewajiban mereka terhadap Islam.

Kemudian Abdullah Yasin mulai mengirim beberapa santrinya ke kabilah-kabilah di Maroko untuk menyampaikan Islam.

Dakwah ini mendapat sambutan baik hingga sebagian mereka bergabung dengan Abdullah Yasin. Sebagian lagi menentang lalu Abdullah Yasin memerangi mereka sampai mereka tunduk kepadanya.

Dakwah Abdullah Yasin makin berkembang dan mendapat dukungan luas hingga berdirilah “Negara Murabithin” (Negara Para Santri) dan Allah menghendakinya menjadi negara Islam terbesar yang pernah dikenal Afrika sepanjang sejarahnya yang gemilang.

Allah juga berkehendak negara ini menjadi sebab pertambahan usia khilafah Andalusia hingga mampu bertahan 400 tahun lagi.

Sebuah negara besar berawal dari sebuah gubuk kecil.

Semoga pesantren-pesantren yang menjamur dan jauh lebih besar dari gubuk Abdullah Yasin mampu berbuat lebih besar untuk Islam dari apa yang dilakukan Abdullah Yasin, pendiri Negara Para Santri (Murabithin).[ind]

Sumber: Sharia Consulting Center (SCC)

Tags: abdullah bin yasinAbdullah bin Yasin Pendiri Negara Para Santri di Afrikaafrikanegara para santri
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Cara Berhenti Merokok, Pengalaman Nyata dari Mantan Perokok

Next Post

Melatih Anak Menjadi Generasi Penyejuk Mata

Next Post
Makna Generasi Qurrata'ayun

Melatih Anak Menjadi Generasi Penyejuk Mata

Allah Tak Perlu Dibela

Di Mana Allah

Ratusan Anggota MT Ikuti Gebyar Tahun Baru Islam PP Salimah

Ratusan Anggota MT Ikuti Gebyar Tahun Baru Islam PP Salimah

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7383 shares
    Share 2953 Tweet 1846
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3012 shares
    Share 1205 Tweet 753
  • Wanda Hamidah Akhirnya Berlayar Bersama Global Sumud Flotilla

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1371 shares
    Share 548 Tweet 343
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4922 shares
    Share 1969 Tweet 1231
  • Surat At-Takwir Ayat 1-14, Manusia Kelak akan Mengetahui Apa yang Dikerjakannya Selama di Dunia

    786 shares
    Share 314 Tweet 197
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3924 shares
    Share 1570 Tweet 981
  • Cara Menebus Dosa Istri kepada Suami yang Sudah Wafat

    1381 shares
    Share 552 Tweet 345
  • Mengenal Teknik Paraphrasing dalam Konseling

    1084 shares
    Share 434 Tweet 271
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    4504 shares
    Share 1802 Tweet 1126
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga