PERINGATAN hari kemerdekaan Indonesia semakin dekat, waspadai empat penjajahan setelah kemerdekaan.
Tujuh puluh sembilan tahun silam, bulan ini untuk pertama kalinya menjadi bulan yang spesial yang dikenang dalam sejarah perjuangan kemerdekaan.
Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terjadi di bulan Agustus menjadi penanda bangsa kita terbebas dari penjajahan.
Seiring bergulirnya waktu, makna kemerdekaan mengalami perluasan.
Tidak sebatas merdeka dari sistem kolonial.
Namun yang lebih luas lagi kemerdekaan dapat kita artikan sebagai sikap untuk menjadi pribadi yang merdeka dari kebiasaan-kebiasaan yang buruk, tidak disiplin, menunda pekerjaan, menghindar dari tanggung jawab, tidak produktif, dan masih banyak lainnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Oleh karena perluasan makna kemerdekaan inilah, kita ingin menyampaikan sejumlah hal yang di dalamnya masih banyak di antara kita, belum merdeka sepenuhnya.
Pertama, merdeka dari kebodohan.
Berapa banyak dari saudara kita umat Islam yang belum bisa baca Al-Quran apalagi memahami kandungannya, lebih-lebih mengamalkan isinya.
Berapa banyak dari umat Islam yang masih sangat awam tentang syariat Islam.
Tidak hanya awam, tapi sebagian ada yang menuding syariat Islam adalah ajaran yang melanggar hak asasi manusia.
Waspadai Empat Penjajahan Setelah Kemerdekaan (1)
Kenyataan demikian menandakan bahwa kita belum merdeka, masih mengalami penjajahan dari kebodohan tentang agama yang kita anut sendiri.
Sehingga jika kita ingin merdeka, kita harus memerdekakan diri dari kebodohan dan penjajahan ini.
Masihkah kita ingat bahwa ayat pertama yang turun adalah Iqra’ yang artinya bacalah.
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ، خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ، اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ، الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ، عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-A’laq : 01-05).
Baca juga: Pahlawan yang Sering Terlupakan di Kemerdekaan RI
Apa yang kita baca? Ayat-ayat Allah yang tersurat maupun tersirat.
Pesan moralnya adalah Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar menjauhi kebodohan dan penjajahan yang dapat mengantarkan kepada kemiskinan, dan kemiskinan bisa menyebabkan kekufuran.
Selama kebodohan masih menyelimuti diri kita, berarti kita belum merdeka sepenuhnya.[Sdz]
Sumber: IKADI Depok