pemohon perlindungan (al-musta’idz), sang pemberi perlindungan (al- Mustaadz Bihi), makhluk yang hendak dijauhi (al-mustaadz minhu), dan tujuan memohon perlindungan (ma yustaädzu lahu).
Isti’adzah hanya akan muncul di dalam diri orang yang memahami kelemahan dirinya dan kelebihan Tuhannya.
Orang yang tidak sadar akan kelemahan dirinya dan keagungan Tuhannya, sulit dibayangkan akan memohon perlindungan secara tulus kepada Allah Subhanhau wa Ta’ala.
Bahkan ia tidak pantas memohon perlindungan kepada-Nya.
Manusia perlu memohon perlindungan dari kesalahan, kekhilafan, dan godaan setan karena ia tidak bisa hanya berpegang pada fitrah kemanusiaan atau kepada hukum alam semata.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Betapa banyak orang pintar bahkan memiliki kekuasaan, tetapi tidak mampu memecahkan persoalan hidupnya.
Belum lagi dengan pengalaman lain di dalam hidupnya, ada sesuatu yang dianggap benar tetapi orang lain menganggapnya salah, atau terbukti keliru di kemudian hari.
Mungkin inilah rahasianya mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala mengajari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebuah doa,
وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ، وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
“Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku.” (QS. Al-Mu’minun: 97).
Lagi pula, kebenaran bukan pada pikiran masing-masing orang, tetapi hakikatnya pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Setiap orang, dalam setiap keadaan dan kedudukan, menghadapi setannya sendiri, sesuai dengan keadaan dan tingkatannya.
Semakin tinggi kedudukan seseorang maka semakin tinggi pula tingkat godaannya.
Unsur Ta’awwudz Pertama: Al-Isti’adzah
Baca juga: Cara Mengatasi Bisikan Setan yang Menyelimuti Hati
Maka dari itu, setiap orang perlu selalu memohon perlindungan Allah, terutama saat akan membaca ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an yang merupakan kegiatan paling mulia.
Seorang dianjurkan membaca ta’awwudz setiap akan membaca Al-Qur’an, agar terlindung dari godaan setan yang terkutuk, sebagaimana diserukan Allah Swt.
Membaca ta’awwudz saat hendak membaca Al-Qur’an menurut Shadruddin asy-Syairazi, ditekankan karena pada diri manusia melekat berbagai kelemahan mendasar.
Oleh karena manusia penuh dengan kekurangan dan kelemahan dan hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Yang Maha Sempurna dan Maha Kuasa, maka sudah seharusnya manusia ber-ta’awwudz setiap saat, terutama saat akan melakukan amal kebajikan.
Kalangan ulama tasawuf dan para ahli hakikat serta para mursyid sering menganjurkan kepada muridnya ketika hendak mendirikan shalat untuk membaca surah an-Nas yang intinya memohon perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari godaan setan, baik dari setan jenis jin maupun setan dari jenis manusia.[Sdz]