Tidak Ada Kata Terlambat, Oleh: Ustadz Elvin Sasmita
ChanelMuslim.com – Melihat para hafidz di usia muda rasanya bangga sekaligus iri. Jika masih memiliki anak-anak kecil tentu doa dan harapan akan tertumpu pada mereka. Bagaimana jika kesadaran dan hidayah datang tatkala anak telah beranjak menjadi pemuda? Berikut adalah tulisan dari Ustadz Elvin yang menjawab pertanyaan senada dari seorang sepupunya.
Kalau anakku udah telat banget ya ustadz ? (Pertanyaan ini di sampaikan oleh sepupu saya mbak Indira Savitri Aulia yang memiliki anak usia pemuda)
Baca Juga: Sebelum Semuanya Terlambat
Tidak Ada Kata Terlambat
Tidak Ada Kata Terlambat untuk Sebuah Kebaikan
“Dari Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata: Rasulullah bersabda: Abu Bakr di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’ad di surga, Sa’id di surga, dan Abu Ubaidah ibnul Jarrah di surga.” [HR At Tirmidzi (3747), hadits shahih.]
Hadits di atas menyebutkan nama-nama para shahabat yang akan masuk surga. Menjadi menarik ketika kita melihat usia mereka saat mereka masuk Islam.
1. Abu Bakr Ashiddiq , berusia 37 tahun saat masuk Islam.
2. Utsman bin Affan 34 tahun
3. Abdurrahman bin Auf 30 tahun
4. Umar bin Khattab 27 tahun
5. Abu Ubaidah 27 tahun
6. Sa’ad bin Abi Waqash 17 tahun
7. Zubair bin Awwam 16 tahun
8. Sa’id bin Zaid 15 tahun
9. Thalhah bin Ubaidillah 14 tahun
10. Ali bin Abi Thalib 10 tahun
Terbayang oleh kita Rasulullah mengajarkan Islam pada para sahabat dengan jenjang usia yang sangat beragam. Dari sini kita memahami tidak ada istilah terlambat di dalam Islam saat seseorang menginginkan sebuah kebaikan.
Dari sini pula kita bisa menyimpulkan bahwa Makkiyah dan Madaniyah menjadi bukan sekedar perubahan tempat dakwah Rasulullah, tapi lebih dari itu bahkan Makkiyah dan Madaniyah adalah urutan kurikulum pendidikan Nabi. Periode dakwah di makkah adalah masa penanaman Aqidah , sementara periode Madinah adalah proses di mana syari’at itu di tegakkan.
Iman sebelum Quran
Salah seorang sahabat nabi yang merupakan salah satu murid Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Jundub ibn ‘Abdillah mengatakan, “kami bersama nabi shallallahu ‘alaiahi wa sallam, saat kami pemuda, kami belajar iman sebelum al-Qur’an. Lalu kami belajar al-Qur’an, sehingga iman kami bertambah. (Sunan Ibnu Majah, 1/74, no.64, dan Imam Tarikh al-Kabir, 2/221, Sunanul Kubro , 2/49, no. 5498, Mu’jam al-Kabir, 2/225 no. 1656, dan dishahihkan oleh Syekh al-Bani dalam Shahih Sunan Ibn Majah, 1/16, no.52)
Karena imanlah yang akan menggerakkan seseorang untuk menghafal Al Quran dan dengan iman pulalah seseorang akan tergerak mengaplikasikan kandungan Al Quran
Janji Allah dan Kemudahan untuk para Pembelajar Al Quran?
“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” Surah Al-Qamar (54:17)
Ada 3 lagi ayat yang serupa seperti di atas. Dan ini memberikan motivasi kepada kita untuk membuktikannya. Bahkan kalau bicara tentang usia, maka sudah terlalu banyak contoh orang yang sudah lanjut usia mampu menghafal 30 juz Al Quran.
Janganlah berputus asa dari rahmat Allah, teruslah berusaha untuk menggapai seperti apa yang para sahabat lakukan.
*Elvin Sasmita. Mudir Madrasah Al Fatih Hambalang. Ayah dari 7 anak 5 diantaranya sudah menyelesaikan hafalan 30 Juz Al Qur’an.