THALHAH adalah orang yang baik hati, pemurah, dan dermawan. Setelah memenuhi kewajiban kepada Tuhannya, ia terjun ke dunia bisnisnya. Ia pebisnis sukses. Bahkan, ia termasuk dalam jajaran orang-orang yang kaya raya.
Semua harta kekayaan dipergunakan untuk kepentingan Islam yang ia perjuangkan bersama Rasulullah. Ia berikan hartanya untuk kepentingan Islam tanpa batas. Dan Allah menambah kekayaannya juga tanpa batas
Baca Juga: Thalhah dan Zubair adalah Tetangga Rasulullah di Surga
Thalhah Si Baik Hati, Pemurah, dan Dermawan
Rasulullah memberi gelar “Thalhah si Baik Hati”,”Thalhah si Pemurah” dan “Thalhah si Dermawan”, sebagai pujian atas kedermawanannya yang tidak terhingga.
Setiap kali ia mendermakan hartanya, ternyata Allah yang Maha Pemurah menggantinya berlipat ganda.
Istrinya, Su’da binti Auf, menceritakan, “Suatu hari, aku melihatnya bersedih. Aku bertanya kepadanya, ‘Ada apa denganmu?’
Ia menjawab, ‘Harta yang ada padaku begitu banyak hingga membuatku sedih dan pusing.’
Aku berkata, ‘Tidak usah bersedih. Bagikan saja.’
Ia memanggil masyarakat sekitar. Semua hartanya dibagikan kepada mereka hingga tidak tersisa sedikit pun.”
Satu ketika, ia menjual tanahnya dengan harga yang tinggi. Melihat hartanya yang menumpuk, ia menangis dan berkata, “Sesungguhnya, jika harta ini sampai bermalam di rumah seseorang dan ia tidak tahu apa yang akan terjadi, maka ia benar-benar berburuk sangka kepada Allah.”
Ia memanggil beberapa rekannya. Malam itu juga, bersama mereka ia berkeliling kota Madinah membagikan hartanya hingga tidak tersisa sedikit pun.
Jabir bin Abdullah menggambarkan kepemurahan Thalhah, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang memberikan hartanya tanpa hitungan dan tanpa diminta lebih dahulu, selain Thalhah bin Ubaidillah.”
Thalhah sangat baik kepada keluarga dan kerabatnya. Semua kebutuhan mereka ia cukupi, meskipun jumlah mereka sangat banyak.
Ada yang mengatakan, “Ia tidak membiarkan seorang pun dari bani Taim tidak bisa mencukupi kebutuhannya. Menikahkan anak-anak muda mereka, mencukupi kebutuhan mereka yang tidak mampu, dan melunasi utang mereka.”
Sa’id bin Zaid berkata, “Aku selalu bersama Thalhah di saat berpergian dan di saat mukim. Aku tidak pernah melihat orang yang begitu pemurah memberikan harta, pakaian, dan minuman, selain dia.”
[Cms]
Sumber : 60 Sirah Sahabat Rasulullah SAW/Khalid Muhammad Khalid/Al Itishom