TIDAK ada yang bisa mencegah bencana kecuali Allah. Bencana selalu datang secara tiba-tiba, entah itu kejadian yang kecil ataupun besar.
Allah yang Maha Kuasalah yang dapat menentukan kapan dan dimana bencana itu akan terjadi.
Dari Abdullah bin Abbas Ra., beliau berkata, “Pernah saya berada di belakang Nabi, lalu beliau bersabda, ‘wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: jagalah (agama) Allah, niscaya Dia akan menjagamu, jagalah (agama) Allah, niscaya Dia akan selalu berada di hadapanmu.
Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah; jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberi manfaat sedikit pun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu; dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.” (HR. Tirmizi, Hasan Shahih)
Baca Juga: Siapakah yang Menyelamatkan dari berbagai Bencana di Darat dan Laut?
Tidak Ada yang Bisa Mencegah Bencana kecuali Allah
Allah Swt. Menegaskan kembali kekuasaan-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat melenyapkan kemudharatan yang ditimpakan Allah kepada seseorang, kecuali Allah sendiri, seperti sakit, kemiskinan, duka cita, kehinaan dan sebagainya yang mengakibatkan penderitaan manusia, baik lahir maupun bathin. Maka bukanlah berhala, dukun-dukun atau pelindung lainnya selain Allah yang acapkali dipandang oleh orang musyrik yang dapat menghilangkan kemudharatan tersebut.
Tidak ada seorang pun yang dapat mencegah suatu kebaikan yang dianugerahkan Allah kepada seseorang seperti kekayaan, kesehatan, kemuliaan, kekuatan dan sebagainya yang menimbulkan kebahagiaan, baik lahir maupun batin.
Allah berkuasa memelihara segala kebaikan itu agar seseorang tetap sebagaimana yang dikendaki-Nya.
Nabi Muhammad setiap habis shalat lima waktu membaca doa, “Ya Allah tak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan, tak ada yang memberi apa yang Engkau cegah, dan tidak memberi manfaat segala kesungguhan orang yang bersungguh-sungguh terhadap kehendak-Mu.” (HR. bukhari)
Hadits diatas menunjukkan bahwa setiap manusia, baik yang menginginkan kebaikan maupun yang menghindari kemudharatan, haruslah meminta pertolongan kepada Allah semata dengan cara berusaha mengikuti sunnah-Nya yang berlaku di alam ini dengan berdoa sepenuhnya kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya. [Cms]
(DR. Wahbah Zuhaili, Tafsir Al Munir, jilid 7-8 1998: 157)