SUJUD syukur adalah ungkapan rasa terima kasih seseorang kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas suatu nikmat yang Dia berikan kepadanya atau bisa juga karena ia terhindar dari suatu mara bahaya yang mengancam keselamatan dirinya.
Bersujud dikarenakan rasa syukur kepada Allah ini, disebut sebagai sujud syukur. Dan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu melakukan sujud syukur apabila mendapatkan suatu kabar gembira.
Baca Juga: Makna Hadits Siapa yang Tidak Berterima Kasih kepada Manusia Berarti Tidak Bersyukur kepada Allah
Sujud Syukur Jika Mendapat Kabar Gembira
Sebagimana yang dikisahkan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu dalam hadis berikut,
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila datang kepadanya suatu perkara yang menggembirakan atau mendapatkan kabar gembira, beliau langsung bersungkur sujud, bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud)
Dikisahkan, bahwa suatu hari ketika sedang bersama para sahabat, tiba-tiba beliau bersujud. Dan karena sujud beliau lama sekali, para sahabat pun cemas kalau-kalau terjadi sesuatu yang tak diharapkan pada Nabi.
Kemudian tatkala beliau bangun dari sujud, Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu-yang meriwayatkan hadis ini- menanyakan hal ini kepada beliau. Lalu beliau berkata,
“Sesungguhnya Jibril ‘alaihisallam datang kepadaku dan berkata, bahwa Allah ‘azza wa jalla berfirman,
‘Barangsiapa yang bershalawat kepadamu, maka Aku akan bershalawat untuknya. Dan barangsiapa yang memberi salam kepadaku, maka aku akan memberi salam kepadanya. Lalu aku langsung bersujud syukur kepada Allah’.” (HR. Ahmad)
Demikainlah kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika mendengar kabar gembira, beliau bersujud kepada Allah sebagai ungkapan rasa syukur kepada-Nya.
Dan, sudah seyogyanya apabila mendapatkan suatu kabar yang membahagiakan atau memperoleh suatu nikmat, kita melakukan sujud syukur kepada Allah sebagai tanda terima kasih kepada-Nya atas segala nikmat yang Dia karuniakan kepada kita.
Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, niscaya akan Aku tambahkan nikmat-Ku kepadamu. Dan jika kalian ingkar, sesungguhnya adzab-Ku sangatlah pedih.” (Ibrahim: 7)
Mulailah untuk bersyukur dan melakukan sujud dari nikmat yang kecil sekalipun.
(Sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)