SHALAT penentu keselamatan. Shalat sebagaimana kita ketahui merupakan ibadah yang sangat agung kedudukannya.
Shalat merupakan kewajiban yang sifatnya ta’abbudi. Artinya, bentuk penghambaan mutlak kepada Allah.
Kewajiban shalat diperintahkan langsung oleh Allah, melalui peristiwa Isra Mi’raj. Kewajiban ini harus dilakukan oleh setiap muslim dalam kondisi apa pun dan kapan pun.
Ibadah shalat merupakan salah satu bentuk manifestasi tertinggi pengesaan seorang hamba kepada Rabb-Nya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dengan shalat, seorang hamba melakukan komunikasi langsung dengan Rabb-Nya. Dia memuja, tunduk, dan mengakui ketuhanan dan keesaan Allah secara mutlak.
Shalat disebut sebagai ibadah mahdhah, yakni ibadah yang murni ditujukan kepada Allah, hanya untuk Allah.
Tidak ada makhluk yang berhak mendapatkan pemujaan dan penyembahan dengan cara seperti shalat.
Seperti yang Allah jelaskan dalam Al-An’am ayat 162-163.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Tidak ada sekutu bagi-Nya. Itulah yang diperintahkan kepadaku. Aku adalah orang yang pertama dalam kelompok orang muslim.”
Baca juga: Shalat dan Kesehatan Jiwa
Shalat Penentu Keselamatan
Pelaksanaan ibadah shalat, selain untuk mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar, juga merupakan sumber kebahagiaan bagi seorang mukmin.
Apabila shalat dilakukan dengan benar dan penuh kekhusyukan, akan melahirkan rasa nyaman dan kebahagiaan. Allah berfirman dalam Al-Mukminun ayat 1-2.
Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin. (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya.
Ayat tersebut secara tegas Allah janjikan akan memberikan kebahagiaan bagi orang yang menjalankan ibadah shalat dengan penuh kekhusyukan, penghayatan, pemahaman, dan ketundukan diri kepada Allah.
Sehingga, shalatnya mampu memberikan ketenangan jiwa dan kepuasan spiritual.
Kebahagiaan ini tidak hanya didapatkan di dunia saja, tetapi juga di akhirat.
Selain itu, shalat merupakan penentu keselamatan manusia di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika Allah mengadakan perhitungan amal, di antara amalan yang akan dihisab pertama kali oleh Allah adalah shalat.
Jika ibadah shalat seseorang baik dan diterima Allah, maka selamatlah ia.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari Kiamat dari amal perbuatannya adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, maka dia beruntung dan sukses dan apabila shalatnya buruk, maka dia kecewa dan merugi (HR. An-Nasa’i).
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]