MENGAPA dapat terjadi perang antara saudara sesama muslim?
6. Tidak bijak menyikapi perbedaan dan mengangap ada kemuliaan pada jenis kelamin dan suku, bukan pada ketakwaan. Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat: 13.
{ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ }
تفسير الجلالين:
﴿یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَـٰكُم مِّن ذَكَرࣲ وَأُنثَىٰ﴾ آدَم وَحَوَّاء ﴿وَجَعَلۡنَـٰكُمۡ شُعُوبࣰا﴾ جَمْع شَعْب بِفَتْحِ الشِّين هُوَ أَعْلَى طَبَقَات النَّسَب ﴿وَقَبَاۤىِٕلَ﴾ هِيَ دُون الشُّعُوب وَبَعْدهَا الْعَمَائِر ثُمَّ الْبُطُون ثُمَّ الْأَفْخَاذ ثُمَّ الْفَصَائِل آخِرهَا مِثَاله خُزَيْمَة شَعْب كِنَانَة قَبِيلَة قُرَيْش عِمَارَة بِكَسْرِ الْعَيْن قُصَيّ بَطْن هَاشِم فَخْذ الْعَبَّاس فَصِيلَة ﴿لِتَعَارَفُوۤا۟ۚ﴾ حُذِفَ مِنْهُ إحْدَى التَّاءَيْنِ لِيَعْرِف بَعْضكُمْ بَعْضًا لَا لِتُفَاخِرُوا بِعُلُوِّ النَّسَب وَإِنَّمَا الْفَخْر بِالتَّقْوَى ﴿إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِیمٌ﴾ بِكُمْ ﴿خَبِیرࣱ ١٣﴾ ببواطنكم
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Jika diperhatikan lebih lanjut, maka keenam faktor tersebut saling terkait dan semuanya disebabkan kurang menghormati posisi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perhatikan ayat 1 s/d 5 surat Al Hujurat tersebut.
Lebih lanjut, tentu ada kaitannya dengan kualitas keislaman seseorang, yaitu keimanan yang benar yang tertanam di dalam dada.
Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat: 14.
{ ۞قَالَتِ ٱلۡأَعۡرَابُ ءَامَنَّاۖ قُل لَّمۡ تُؤۡمِنُواْ وَلَٰكِن قُولُوٓاْ أَسۡلَمۡنَا وَلَمَّا يَدۡخُلِ ٱلۡإِيمَٰنُ فِي قُلُوبِكُمۡۖ وَإِن تُطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَا يَلِتۡكُم مِّنۡ أَعۡمَٰلِكُمۡ شَيۡـًٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٌ }
تفسير الجلالين:
﴿قَالَتِ ٱلۡأَعۡرَابُ﴾ نَفَر مِنْ بَنِي أَسَد ﴿ءَامَنَّاۖ﴾ صَدَّقْنَا بِقُلُوبِنَا ﴿قُل﴾ لَهُمْ ﴿لَّمۡ تُؤۡمِنُوا۟ وَلَـٰكِن قُولُوۤا۟ أَسۡلَمۡنَا﴾ انْقَدْنَا ظَاهِرًا ﴿وَلَمَّا﴾ أَيْ لَمْ ﴿یَدۡخُلِ ٱلۡإِیمَـٰنُ فِی قُلُوبِكُمۡۖ﴾ إلَى الْآن لَكِنَّهُ يَتَوَقَّع مِنْكُمْ ﴿وَإِن تُطِیعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ﴾ بِالْإِيمَانِ وغيره ﴿لا یَـٔۡلِتۡكُم﴾ بِالْهَمْزِ وَتَرْكه وَبِإِبْدَالِهِ أَلِفًا لَا يُنْقِصكُمْ ﴿مِّنۡ أَعۡمَـٰلِكُمۡ﴾ أَيْ مِنْ ثَوَابهَا ﴿شَیۡـًٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورࣱ﴾ لِلْمُؤْمِنِينَ ﴿رَّحِیمٌ ١٤﴾ بِهِمْ
Sebab Terjadi Perang Antara Saudara Sesama Muslim (3)
Baca juga: Sebab Terjadi Perang Antara Saudara Sesama Muslim (2)
Orang-orang Arab Badui berkata, “Kami telah beriman.” Katakanlah (kepada mereka), “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, “Kami telah tunduk (Islam),” karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalanmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Orang yang beriman dengan benar tidak memiliki sedikit pun keraguan dan selalu siap berkorban harta benda bahkan jiwa raga dalam rangka berjuang di jalan Allah bukan demi ashabiyah (fanatisme kelompok).
Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat: 15.
{ إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ }
تفسير الجلالين:
﴿إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ﴾ أَيْ الصَّادِقُونَ فِي إيمَانهمْ كَمَا صَرَّحَ بِهِ بَعْد ﴿ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ یَرۡتَابُوا۟﴾ لَمْ يَشُكُّوا فِي الْإِيمَان ﴿وَجَـٰهَدُوا۟ بِأَمۡوَ ٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِۚ﴾ فَجِهَادهمْ يَظْهَر بِصِدْقِ إيمَانهمْ ﴿أُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلصَّـٰدِقُونَ ١٥﴾ فِي إيمَانهمْ لَا مَنْ قَالُوا آمَنَّا وَلَمْ يُوجَد مِنْهُمْ غير الإسلام
Sesungguhnya orang-orang yang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.[Sdz]