ChanelMuslim.com – Putus asa sering muncul saat keadaan tidak lagi mendukung apa yang kita perjuangkan. Kerusakan makin merajalela, kita semakin jengah dan geram. Namun, bagaimana lagi kita harus bersikap. Semua upaya tampak tak membuahkan hasil.
Dulu semangat kita berapi-api. Perjuangan tanpa imbalan materi, dan semata-mata menegakkan risalah Allah, mengharap ridho-Nya.
Baca Juga: Keputusan Harus Berdasarkan Musyawarah
Saat Kita Hampir Putus Asa
Rapat kesana kemari, menyusun strategi. Bersuara di media sosial bahkan di muka umum. Segala upaya telah dicoba. Cukup mengesankan di awal, namun keadaan tetap sama. Kita belum mendapatkan apa yang kita harapkan dan perjuangkan.
Sementara pihak musuh, telah memiliki perencanaan yang sangat matang sehingga susah untuk dirobohkan. Bahkan apresiasi dari usaha mereka cukup mahal.
Hari demi hari gerakan kita semakin lemah, sebagian memutuskan untuk berjuang di jalan yang lain. Kita patut hargai selama masih dalam jalur yang sama.
Sebagian mungkin sudah bosan dan lelah. “Itu lagi itu lagi yang diperjuangkan,” begitu mungkin gumaman mereka.
Belum lagi ada yang sudah minder, “Ah, sepertinya kita sulit untuk terus berjuang, mereka (musuh) sangat sistematis didukung dengan dana yang melangit.”
“Bagaimana tidak putus ada jika seperti ini keadaannya. Mau berjuang sendiri juga tidak sanggup bahkan tak percaya diri,” begitu hati kita berbisik.
Mari kita coba renungkan bagaimana pertolongan Allah menjadi sangat jelas saat menilik kembali kisah Musa. Bersama bani Israil, ia terhimpit antara lautan dan kejaran Fir’aun.
Bani Israil juga sudah putus asa, “Kita tidak akan selamat.” Namun, dengan gagahnya Musa menjawab, “Sesungguhnya Allah bersama kami.” Terbelahlah lautan dan selamatlah mereka.
Surah Yusuf ayat 110 juga ikut menghibur kita ditengah keputus asaan ini,