ChanelMuslim.com – Perempuan yang hidup tapi sebenarnya mati ini ditulis oleh K.H. Hafidz Abdurrahman, M.A. dengan judul Cara Mematikan dan Menghidupkan Perempuan yang Hidup.
Gabriel Garcia berkata, “Kemarin aku melihat seorang perempuan mati, meski dia masih bernafas. Lalu, bagaimana dia sudah mati saat masih bernafas?”
Perempuan itu sebenarnya mati saat wajahnya tak lagi bisa tersenyum. Ketika dia tak lagi peduli dengan penampilan dan kecantikannya.
Saat dia tak lagi bisa menggenggam tangan seseorang dengan tenaga. Meski kadang dia masih tersenyum saat ada yang berbicara tentang cinta dan kasih sayang. Begitulah perempuan itu mati.
Iya, dia sudah mati, meski dia tampil dengan segala atribut dan kecantikannya. Dia sudah mati, meski masih bisa tertawa lepas. Mengapa?
Perempuan itu sudah mati, ketika hatinya terluka dan menyendiri tanpa sebab.
Baca Juga: Pentingnya Perempuan Memahami Ketahanan Nasional
Perempuan yang Hidup tapi Sebenarnya Mati
Dia dinista oleh orang dekatnya, yang seharusnya menjadi sandaran dan teladan. Saat dia harus menggenggam tangannya dengan erat, dengan penuh yakin, justru dia lepaskan.
Perempuan itu sudah mati, saat dia harusnya bisa memilih hidupnya, tapi dipaksa. Dia dipaksa menjadi komoditas.
Dia bahkan telah mati berkali-kali saat dikhianati dan dinodai kehormatannya atas nama cinta. Dia juga mati, saat kehilangan kehormatannya.
Perempuan itu mati karena dihinakan laki-laki yang kehilangan sikap kesatria, saat dibutuhkan olehnya. Dia mati saat kesuciannya dinodai, dan tak sanggup membela diri, karena dia perempuan.
Dia sudah mati, saat dikhianati suami, yang dia telah korbanban semuanya demi dia. Tapi, akhirnya dia ditinggalkan dan dicampakkan begitu saja.
Maka, ajarilah kaum pria dan anak-anak lelakimu, bahwa wanita itu amanah dan kehormatan. Bahkan, Nabi menyebut syahid, mati demi membelanya.
Siapapun Anda, ayah, saudara atau anak laki, atau suami, jadilah sandaran dan penjaga bagi wanita, ibu, isteri atau anak perempuan.
Menghormati wanita adalah akhlak dan bagian dari pendidikan yang sangat penting. Muliakan mereka, agar mereka bisa mendapatkan kehidupannya.
Dia adalah lelaki terbaik, kata Nabi. Baginya surga, dalam hadits lain. Begitulah cara Nabi memuliakan kaum wanita.[ind]