KEPRIBADIAN Rasulullah. Dalam pertumbuhannya, Nabi menyatukan berbagai keistimewaan terbaik yang ada di tengah-tengah lapisan masyarakat.
Beliau adalah sosok yang memiliki kecerdasan, kemurniaan pemikiran, sarana dan tujuan yang baik dalam segala hal.
Selalu diam untuk merenung dalam waktu yang lama, gemar berpikir dan mencari kebenaran.
Dengan akal nan lurus dan fitrah nan jernih, beliau menelaah lembar-lembar kehidupan, berbagai kondisi masyarakat dan kelompok, hingga beliau menjauhi keyakinan-keyakinan dusta.
Baca Juga: Kepribadian Ibnul Qayyim
Kepribadian Rasulullah
Setelah itu, beliau bergaul dengan orang-orang dalam kondisi tahu betul seperti apa urusan beliau dan masyarakat sekitar. Saat menemukan suatu kebaikan, beliau ikut andil di sana. Jika tidak ada kebaikan, beliau kembali mengucilkan diri.
Beliau tidak pernah minum khamar, memakan hewan yang disembelih untuk berhala, tidak pernah menghadiri perayaan untuk berhala-berhala.
Bahkan, sejak kecil beliau menjauhi bentuk-bentuk peribadatan batil ini, hingga tidak ada sesuatu pun yang beliau benci melebihi hal itu. Sampai-sampai, beliau tidak tahan mendengar sumpah atas nama Lata dan Uzza.
Bukhari meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah. Ia berkata, “Saat Ka’bah dibangun ulang, Nabi dan Abbas memindahkan batu-batu. Abbas kemudian berkata kepada Nabi, ‘Letakkan sarungmu di leher dengan kedua mata menatap ke langit.
Saat siuman, beliau berkata, “Sarungku, sarungku’.” Beliau kemudian mengikat sarungnya. Riwayat lain menyebut; aurat beliau tidak pernah lagi terlihat setelah itu.
Di tengah-tengah kaum, Nabi memiliki keistimewaan berupa sifat ksatria terbaik di tengah-tengah kaum, paling baik akhlaknya, paling baik tutur kata, paling lembut wataknya, paling menjaga diri, paling mulia kebaikannya, paling baik amal perbuatannya, paling tepat janji, paling bisa dipercaya hingga beliau disebut Al-Amin.
Ini semua karena kondisi-kondisi baik sifat-sifat terpuji menyatu dalam diri beliau. Beliau tepat seperti yang dikatakan Ummul Mukminin Khadijah, “Menanggung beban, membantu orang miskin, menjamu tamu, dan membantu orang kesusahan. [Ai/Cms]
Sumber : Biografi 35 Sahabiyah Nabi, Ummul Quro