ORANG yang jujur hatinya selalu tenang. Hal ini menjadi pengingat bagi kita agar bisa jujur apa pun kondisinya. Sebab, kejujuran membawa dampak positif bagi diri kita sendiri.
Baca Juga: Perampok Tobat karena Kejujuran Seorang Anak
Orang yang Jujur Hatinya Selalu Tenang
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin _rahimahullah_ mengatakan,
فالصدق طمأنينة لا يندم صاحبه أبدا و لا يقول: ليتني و ليت لأن الصدق منجاة و الصادقون ينجيهم الله بصدقهم و تجد الصادق دائما مطمئنا لأنه لا يتأسف على شيء حصل أو يحصل في المستقبل لأنه قد صدق.
“Kejujuran itu ketenangan. Orang yang berperangai dengannya tidak akan menyesal selama-lamanya.
Dia pun tidak akan mengatakan, “Duhai sekiranya aku tidak demikian.”
Karena kejujuran itu keselamatan. Allah akan menyelamatkan orang-orang yang jujur disebabkan kejujuran mereka.
Engkau akan dapati orang yang jujur selalu tenang. Dia tidak akan menyesal terhadap sesuatu yang telah dan akan terjadi, dikarenakan sungguh dia telah bersikap jujur.”
Sumber:
Syarh Riyadhis-Shalihin, jilid 1, hlm. 165.
Tingginya Derajat Orang yang Jujur
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin _rahimahullah_ mengatakan,
فالرجل الذي يتحرى الصدق يكتب عند الله صديقا ومعلوم أن الصديقية درجة عظيمة لا ينالها إلا أفذاذ من الناس.
“Seseorang yang membiasakan perangai kejujuran, dia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur.
Dan perkara yang dimaklumi bahwa kejujuran mempunyai derajat yang agung. Tidak akan meraihnya melainkan orang-orang tertentu saja.”
[Cms]
Sumber:
Syarh Riyadhis-Shalihin, jilid 1, hlm. 163.
Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman Ibnu Umar غفر الرحمن له.
https://t.me/alfudhail