MEREKA yang mendapat naungan Allah di hari kiamat. Ketika manusia berada dalam situasi berat di bawah terik matahari yang sangat panas dan merasakan siksaan yang gunung tinggi kokoh pun terbenam karenanya, ada kelompok orang-orang saleh yang merasa nyaman dalam naungan Allah Yang Maha Pengasih.
Mereka tidak mengalami kesusahan yang diderita oleh orang-orang lain.
Baca Juga: Macam-macam Syafaat di Hari Kiamat
Mereka yang Mendapat Naungan Allah di Hari Kiamat
Siapakah mereka ini? Pemimpin yang adil, yang memiliki kekuatan dan kekuasaan tetapi tidak semena-mena, dan menegakkan keadilan di antara hamba-hamba Allah sesuai dengan aturan Ilahi.
Di antara mereka juga orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah. Mereka ini beramah tamah dan bermunajat kepada Allah di ruangan-ruangan masjid itu.
Mereka hampir tidak meninggalkan masjid dan merasa betah di dalamnya.
Orang-orang yang saling mencintai karena Allah juga termasuk di antara mereka. Orang-orang ini dipadukan oleh ikatan ukhuwah karena Allah, bersatu atas dasar kebaikan, ketakwaan, dan kesalehan, serta berpisah atas dasar amal saleh.
Di antara mereka pula orang-orang yang digoda oleh wanita, tetapi rasa takut kepada Allah mencegah mereka dari terjerumus ke dalam perbuatan yang nista.
Di antara mereka juga orang yang hatinya dipenuhi rasa takut kepada Allah, sehingga di kala berzikir sendirian, ia meneteskanair mata.
Bukhari dan Muslim dalam Shahih masing-masing meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Tujuh yang Allah naungi di bawah naunganNya pada hari tidak ada naungan kecuali naungaNya: pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah TuhanNya.
Laki-laki yang hatinya terikat pada masjid, dua orang yang saling mencintai, berkummpul dan berpisah karena Allah, laki-laki yang dirayu seorang wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu ia mengatakan, ‘Aku sungguh takut kepada Allah.’, orang yang bersedekah secara diam-diam sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang didermakan oleh tangan kanannya, dan orang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sendirian sehingga meneteskan air mata.”
Banyak nash yang menunjukkan penaungan di bawah Arasy yang Allah berikan bagi orang-orang yang saling mencintai karena Allah pada hari itu. Di antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah.
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah berkata pada hari kiamat, ‘Manakah orang-orang yang saling mencintai karena Aku? Hari ini, hariyang tidak ada naungan kecuali naunganKu, Aku naungi merekadi bawah naunganKu.”
Penaungan di bawah naungan ‘Arasy tidak terbatas pada tujuh yang telah disebutkan dalam hadis itu saja. Banyak nash yang menunjukkan bahwa Allah juga menaungi selain mereka.
Ibnu Hajar al-Asqalani telah menghimpun perilaku-perilaku yang para pelakunya dinaungi oleh Allah, dalam buku yang ia namakan Ma’rifat al-Khishal al-Mushilah ila azh-Zhilal. (Mengenal Perilaku yang Menghasilan Naungan)
Di antaranya adalah menangguhkan atau membebaskan hutang dari orang yang sedang kesusahan. Dalam Shahih Muslim dan Musnad Ahmad diriwayatkan dari Yasir bahwa Rasulullah bersabda, “Orang yang menangguhkan atau membebaskan hutang dari orang yang sedang kesusahan, dinaungi oleh Allah dalam naunganNya.” [mh/Cms]