• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 11 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Menunggu Sempurna Itu Penyakit

April 10, 2025
in Khazanah
Ibn Hazm Menunggu Wanita Pujaannya selama 10 Tahun dan Masih Ditolak

Ibn Hazm Menunggu Wanita Pujaannya selama 10 Tahun dan Masih Ditolak (foto: pixabay)

76
SHARES
584
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

MENUNGGU sempurna adalah penyakit. Penyakit dalam segala hal. Penyakit yang akan menghalangimu, mencapai puncak yang tinggi, menggapai obsesi yang dirindu hati.

Menunggu sempurna adalah prajurit Iblis,
yang diutus kepadamu: agar langkah kakimu pada kebaikan terhenti, agar hasrat jiwamu untuk taubat tak terjadi…

Para ulama menyebutnya dalam ungkapan:

“Al-Taswif jundun min junuudi al-Syaithan”

Menunda itu satu dari sekian banyak
balatentara Syetan.

Menunggu sempurna adalah pengacau. Betapa kacau jalan kisah hidupmu,
hanya karena engkau menunda dan menunggu:
menunggu sebuah kesempurnaan yang tiada…

Engkau pasti sering mendengar namanya.
Muhammad bin Isma’il nama lengkapnya.
Tapi “al-Bukhari” begitu kita sering menyebutnya.

“Imam al-Bukhari” lebih tepatnya.
Beliau wafat di 1 Syawal tahun 256 H

Karya indahnya bertajuk “Shahih al-Bukhari”,
Sudah 11 abad sejak dahulu hingga kini,
artinya kira-kira sejak 1.184 tahun yang silam,
telah membersamai hayat kita kaum muslimin, membersamai Kitabullah sebagai pegangan.

Hingga ia ditahbiskan para ulama junjungan:
Sebagai “Kitab tershahih setelah al-Qur’an”!

Baca juga: Lakukan Ini Selagi Menunggu Orang yang Tepat

Menunggu Sempurna Itu Penyakit

Ada banyak keindahan yang menakjubkan,
pada kisah perjalanan “Shahih al-Bukhari” itu, ..
tapi ini bukan waktunya merangkai keindahan itu.

Tapi satu keindahan, tentang betapa besarnya keuntungan “investasi ilmu” yang terus mengalir dalam lembar amalan Sang Penulisnya “hanya” karena ia menulis “Shahih al-Bukhary”

Bisakah kau bayangkan: dalam perjalanan 1.184 tahun itu, betapa aliran pahala kebajikan mengalir tak terkira untuk Imam al-Bukhary dalam catatan amalnya…

Dan seperti yang kita tahu, ia tak hanya menorehkan “Shahih al-Bukhary”.

Ia punya karya-karya hebat lain, selain “Shahih al-Bukhary”

Tidakkah hati kita bergejolak “panas” tentang itu? Tidakkah jiwa kita menggeliat rindu ingin seperti itu?

Ingin miliki satu kebajikan yang tak henti-hentinya mengalirkan pahala begitu berlimpah-limpahnya meski jasad kita telah hancur dalam bumi-Nya…

Rahasianya Imam al-Bukhary tentang itu sebagaimana juga rahasia para hamba yang shaleh adalah, beliau tak pernah menunggu kesempurnaan…

Imam al-Bukhary tak pernah menunda hingga sempurna. Ia tak pernah menunggu
hingga teknologi komputer ditemukan…

Beliau tak pernah menunggu: hingga ruangan penulisannya sejuk oleh AC 2 PK…

Beliau tak pernah menunggu, hingga bisnisnya lancar jaya…

Beliau tak pernah menunda hingga semuanya sempurna…

Bahan renungan untuk kita semua. Betapa tak terkira kerugian seorang al-Bukhari,
andai Beliau menunda penulisan “Shahih al-Bukhary”…

Menunda hingga ia bisa mengetiknya
di atas bilah-bilah keybord MacBook terbaru…

Menunda hingga bisnisnya sudah bisa berjalan sendiri…Menunda hingga batas waktu yang tak pernah terkira hingga kapan…

Andai waktu itu, al-Bukhary menundanya…

Maka hari ini ia telah kehilangan
“investasi pahala” selama 1.184 tahun lamanya..

Maka “menunggu sempurna” adalah musibah… Musibah untuk sesiapa saja…

Untuk Imam al-Bukhary.

Untuk Imam al-Syafi’i

(Andai mereka melakukannya…)

Untukku…. Untukmu…. Untuk siapapun juga …

Jadi, masihkah engkau berpikir, untuk menunggu kesempurnaan?[ind]

-catatan hati bidadari-

Sumber: https://t.me/semangatsubuh

Tags: Menunggu Sempurna Itu Penyakit
Previous Post

Tidak Menjelekkan Pasangan di Depan Orang Lain (1)

Next Post

Dahnil Anzar Simanjuntak Beri Apresiasi pada Kebijakan Baru Kerajaan Arab Saudi

Next Post
Dahnil Anzar Simanjuntak Beri Apresiasi pada Kebijakan Baru Kerajaan Arab Saudi

Dahnil Anzar Simanjuntak Beri Apresiasi pada Kebijakan Baru Kerajaan Arab Saudi

Tidak Menjelekkan Pasangan di Depan Orang Lain (2)

Tidak Menjelekkan Pasangan di Depan Orang Lain (2)

Cara Komunikasi Efektif dengan Anak Perempuan dan Laki-laki

Cara Komunikasi Efektif dengan Anak Perempuan dan Laki-laki

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga