DI dunia yang serba digital ini, kita harus tetap menjaga kehormatan diri. Sebab, semua yang tidak mungkin menjadi mungkin pada zaman sekarang ini, seperti makin mudahnya interaksi dengan lawan jenis.
Jika di dunia nyata, mempraktekkan ghadul bashar atau menundukkan pandangan itu mudah karena bisa langsung terlihat. Bahkan untuk pergi berdua dengan bukan mahramnya, kita bisa saja merasa khawatir akan fitnah.
Baca Juga: Biarkan Aku Berkhidmat Kepada Istriku
Menjaga Kehormatan Diri di Era Digital
Di dunia media sosial, lain lagi ceritanya. Selain bisa menghubungkan kita dengan orang banyak, media sosial memungkin untuk berbicara dengan orang lain secara rahasia dan sangat intim.
Inilah celah yang digunakan setan untuk menjerat manusia, terjadinya perselingkuhan. Makanya tidak aneh lagi jika ada istilah WIL (wanita idaman lain), PIL (pria idaman lain) atau TTM (teman tapi mesra). Semua hubungan yang tidak kita waspadai ini akan mengahncurkan rumah tangga kita.
Bagi seorang istri, wajib hukumnya untuk menjaga kehormatan dirinya. Begitu juga suami, wajib hukumnya untuk menjaga kehormatan diri dan keluarganya dengan tidak menggoda wanita yang bukan istrinya.
Dari Fudhalah bin Ubaid, “Ada tiga orang yang tidak ditanya (tidak dipedulikan), yaitu laki-laki yang keluar dari jama’ah dan membangkang kepada imamnya lalu mati sebagai pembangkang, budak perempuan atau laki-laki yang melarikan diri lalu mati, dan seorang perempuan yang ditinggal pergi suaminya yang telah memenuhi seluruh kebutuhan duniawinya, tetapi ia mempertontonkan perhiasan dan kecantikannya (pada lelaki lain) ketika suaminya pergi. Mereka semua tidak akan ditanya oleh Allah Swt.” (HR. Bukhari, Ibnu Hibban, Hakim dan Ahmad)
Hadits di atas ada menceritakan tentang perempuan yang tidak menjaga kehormatannya saat suaminya tidak ada di sampingnya.
Sama halnya dengan pola hubungan masa kini yang lebih mudah. Meski tanpa bertatap muka, perempuan tetap harus menjaga dirinya dengan tidak mengumbar kecantikan dirinya lewat selfie atau tidak menuliskan kalimat-kalimat yang bisa mengundang orang lain menjadi tertarik, terlebih orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit.
Menjaga kehormatan sebagai seorang perempuan sekaligus sebagai seorang istri dan ibu adalah sesuatu yang mulia. Dengan menjaga kehormatan diri, kita menjaga kehormatan suami, anak dan keluarga. [MAY/Cms]