PARA pejabat Israel sangat eksplisit mengenai tujuan mereka melakukan genosida dan pembersihan etnis di Gaza. Mereka juga berupaya menggalang dukungan publik untuk tujuan kriminal mereka.
Baru-baru ini, Menteri Intelijen Israel Gila Gamiel menulis sebuah opini yang menyatakan bahwa kantornya telah “bekerja dengan tekun” dalam menjawab pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan terhadap Gaza setelah Hamas “dimusnahkan.”
Dia kemudian memaparkan rencana untuk membersihkan etnis jutaan warga Palestina di Gaza, dan merelokasi mereka ke “negara tuan rumah.”
Baca Juga: Israel Kumpulkan Utang hingga 8 Miliar Dolar AS Sejak Perang dengan Hamas
Pernyataan Para Pejabat Israel tentang Pemusnahan Rakyat Gaza
Gamiel bahkan mengatakan komunitas internasional dapat membantu Israel membiayai inisiatif pembersihan etnis tersebut dan orang Israel kemudian dapat pergi dan menetap secara ilegal di Gaza menggantikan orang-orang Palestina.
Dalam artikel terbaru lainnya, Ret. Mayor Jenderal militer Israel dan konsultan pemerintah berpengaruh Giora Eiland mengemukakan kasus genosida.
Dia mengatakan semua warga Palestina di Gaza adalah sasaran yang dapat diterima. Ia juga tidak menunjukkan rasa hormat terhadap hukum internasional atau kepedulian terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
Dia menyebut “administrator rumah sakit dan administrator sekolah, dan juga seluruh penduduk Gaza” pantas menerima hukuman.
Eiland juga mengatakan bahwa jika blokade dan pemboman Israel menimbulkan epidemi yang parah di Gaza, Israel tidak boleh berhenti, karena “epidemi yang parah… akan membawa kemenangan lebih dekat.”
Komentar-komentar ini muncul setelah berminggu-minggu pernyataan genosida yang sama mengerikannya dari pejabat Israel yang tak terhitung jumlahnya, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Hal-hal tersebut berbahaya, rasis, meresahkan, dan tidak dapat diterima dan hal-hal tersebut harus ditolak. Israel tidak bisa terus menerus memaksa warga Palestina keluar dari rumah dan tanah mereka.
Sumber: The Imeu
[Ln]