Salah satu kendala khusus yang seringkali dikeluhkan oleh para mahasiswa yang berkeinginan menghafal al-Qur’an adalah kegiatan dan tugas-tugas kuliah yang begitu banyak dan menumpuk.
Sehingga bagi mereka tidak ada waktu yang bisa disempatkan untuk menghafal al-Qur’an.
Baca Juga: Tetap Menghafal Walaupun Disibukkan dengan Pekerjaan
Atau walaupun ada waktu, tetapi kondisi badan sudah capek dan pikiran yang sudah tidak bisa digunakan untuk berkonsentrasi karena perlu istirahat.
Di satu sisi mereka memang sangat ingin menghafal al-Qur’an, namun di sisi lain sibuknya kegiatan kuliah membuat mereka harus menunda menghafal, bahkan tak sedikit yang akhirnya justru membatalkan niatnya.
Ustaz Slamet Setiawan, S.H.I mengatakan, “Memang yang saya perhatikan, para penghafal al-Qur’an di pesantren, di mana mereka menghafal sambil kuliah, biasanya mereka butuh waktu yang agak lama untuk dapat menyelesaikan hafalannya, berbeda dengan mereka yang memang mengkhususkan diri untuk menghafal, tanpa disibukkan dengan aktifitas-aktifltas lain.”
Hal ini memang dapat kita maklumi, bahwa tidak setiap waktu mereka dapat dengan leluasa menghafal, mereka harus membagi-bagi waktunya.
Jika demikian di pesantren, maka lebih-lebih lagi jika mereka tidak sambil tinggal di pesantren.
Tidak adanya peraturan wajib menghafal, tidak adanya yang memotivasi, maka sibuknya kuliah ini bahkan bisa membuat mereka tidak bisa menghafal sama sekali, bahkan yang sudah pernah dihafal pun tidak bisa dijaga, apalagi ditambah.
Ia melanjutkan, “Saya sendiri memaklumi dan menyadari bahwa menghafal sambil sibuk dengan kegiatan kuliah memang bukan sesuatu yang mudah.”
“Tetapi pada saat yang sama, saya tidak mau mengatakan bahwa yang sibuk dengan kegiatan kuliah sama sekali tidak punya kesempatan untuk menghafal al-Qur’an.”
Mereka masih punya kesempatan, bahkan masih punya banyak peluang untuk dapat hafal al-Qur’an.
“Banyak teman-teman saya sendiri yang ternyata meskipun sibuk kuliah tetapi mereka bisa tetap menghafal al-Qur’an, bahkan beberapa di antaranya dapat menyelesaikan hafalannya bersamaan dengan kelulusan kuliahnya.”
Ini menunjukkan bahwa kuliah itu sebenarnya tidak selalu menjadi penghalang seseorang untuk tetap menghafal al-Qur’an.
Asalkan ia punya keinginan yang kuat, mau bekerja keras, sabar dan konsisten, maka hafal al-Qur’an itu sama sekali tidak menjadi sesuatu yang sulit.
Meski demikian, tentunya memang antara yang menghafal sambil kuliah dengan yang menghafal saja tanpa sibuk dengan hal-hal lain sudah pasti beda hasilnya, terutama dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan hafalan.
Yang menghafal saja tanpa sibuk dengan yang lainnya biasanya dapat menyelesaikan hafalannya dalam waktu yang relatif singkat.
Tetapi kecepatan menghafal itu sebenarnya tidak begitu penting dibandingkan dengan keistiqamahan.
Karena ketika seseorang bisa istiqamah menghafal, maka pada akhirnya akan selesai pula hafalannya.
Maka, kalian yang menghafal al-Qur’an sambil sibuk dengan kegiatan kuliah, sebaiknya tidak terlalu memaksakan diri untuk dapat menyelesaikan hafalan secepat mungkin.
Ambisi yang besar untuk bisa menyelesaikan hafalan dalam waktu yang cepat di samping kalian juga punya kesibukkan kuliah yang tidak bisa ditinggalkan, biasanya hanya akan menambah beban bagi kalian sendiri.
Dan yang ditakutkan akhirnya kedua-duanya tidak bisa berjalan dengan sempurna.
Menghafallah dengan cara yang santai, tanpa harus terburu-buru, karena ia lebih terasa ringan untuk kalian yang sibuk dengan berbagai tugas dan kegiatan.
Namun, jika kalian memang sanggup menyelesaikan hafalan dalam waktu yang singkat di tengah kesibukkan kegiatan kuliah, tanpa harus bolos, tanpa harus meninggalkan berbagai tugas, maka tentunya itu adalah anugerah dari Allah untuk kalian, karena tidak semua orang bisa melakukannya.
Wallahu a’lam.
[Ln]