MANAJEMEN musibah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 155:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٥
Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar.
Ayat ini menjelaskan bahwa musibah adalah sesuatu yang mutlak akan dialami oleh manusia dalam menjalani kehidupannya.
Pengertian musibah secara mudah dapat diartikan sebagai segala sesuatu atau kondisi yang tidak menyenangkan bagi seseorang, baik secara fisik maupun mental, materi maupun non materi.
Setiap musibah atau cobaan yang diterima manusia tidak lepas dari tiga kondisi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pertama, musibah sebagai sarana ujian untuk meningkatkan kualitas keimanan seseorang.
Misalnya yang menimpa para utusan dan kekasih Allah.
Kedua, sebagai sarana peringatan dan introspeksi diri atas berbagai kelalaian dan kemaksiatan yang dilakukan seorang mukmin.
Ketiga, sebagai azab yang ditimpakan kepada orang kafir.
Baca juga: Agar Doa Tidak Tertolak
Manajemen Musibah
Ketika seorang mukmin tertimpa musibah, apa pun bentuknya musibah itu, ia selalu mampu memandangnya dengan penuh keimanan.
Sehingga yang ada baginya adalah sebuah kebaikan. Ia tetap bersyukur tidak mengeluh.
Masih banyak kenikmatan yang perlu disyukuri, di antaranya adalah kenikmatan iman dan Islam.
Ia yakin semua kejadian atas kehendak dan kebijakan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ia tetap menjalankan kewajiban usaha sebagai manusia.
Namun ia yakin di balik musibah pasti ada hikmahnya. Walaupun ketika itu ia belum menemukannya.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui (Al-Baqarah:216).
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]