• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 9 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Fokus

Lagu Perjuangan dalam Ancaman Populisme

Juni 24, 2024
in Fokus, Khazanah, Unggulan
Lagu Perjuangan dalam Ancaman Populisme

Foto: Pixabay

79
SHARES
610
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

INDONESIA adalah negara yang kaya akan lagu perjuangan. Hal ini tidak lepas dari proses kemerdekaan Indonesia yang diperoleh melalui perjuangan yang tidak mudah, baik sejak awal merintis kemerdekaan, proses menjelang kemerdekaan, maupun saat mempertahankannya.

Lagu perjuangan adalah ekspresi dan sekaligus catatan sejarah atas berbagai peristiwa dan kejadian yang sangat patriotik untuk diabadikan.

Lagu perjuangan pada umumnya berisi tema-tema yang membangkitkan semangat patriotisme, cinta tanah air, dan pujian terhadap simbol kebangsaan dan negara.

Baca Juga: Tiga Fakta Proklamasi Menyatu dengan Perjuangan Islam

Lagu Perjuangan dalam Ancaman Populisme

Kita mengenal lagu-lagu perjuangan seperti Garuda Pancasila, Maju Tak Gentar, Hari Merdeka, Indonesia Raya (yang kemudian ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan), Halo-Halo Bandung, Indonesia Pusaka, dan lain-lain.

Para penggubah lagu perjuangan bahkan ada yang telah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional karena lagu karya ciptanya telah mampu menggugah kecintaan kepada bangsa dan negara, yaitu Wage Rudolf Supratman dan Ismail Marzuki.

Selain dua nama tersebut ada beberapa pencipta lagu yang melahirkan lagu perjuangan seperti H. Mutahar, Cornel Simanjuntak, Ibu Sud, Kusbini, Maladi dan lain-lain.

Seiring dengan berjalannya waktu, lagu-lagu perjuangan semakin sedikit tercipta dan mulai langka keberadaannya.

Selain karena adanya perubahan motivasi dalam penciptaan lagu, juga dipengaruhi semakin kecilnya apresiasi terhadap karya cipta lagu bertema perjuangan.

Para pencipta lagu dihadapkan kepada realitas kecenderungan masyarakat yang semakin lebih menyukai lagu-lagu dengan tema-tema populis seperti percintaan, bahkan perselingkuhan.

Apalagi setelah penciptaan lagu memasuki wilayah komersial sehingga bisa menjadi salah satu jalan untuk memperoleh keuntungan finansial.

Lagu perjuangan semakin tidak mendapatkan ruang dan tempat untuk berkembang. Bisa dihitung dengan jari musisi kekinian yang mampu melahirkan lagu perjuangan. Itupun belum tentu laku di pasaran.

Jika kita mendengar ada lagu perjuangan yang tengah diputar atau dinyanyikan, asosiasi kita langsung berasumsi bahwa sedang ada acara peringatan atau perayaan kenegaraan.

Lagu-lagu perjuangan seolah dikerangkeng dalam kandang sempit.

Seperti dalam aubade menjelang dan setelah upacara hari kemerdekaan, hari pahlawan, atau peringatan sumpah pemuda.

Alih-alih berusaha menampilkan lagu perjuangan, bahkan di tengah upacara kemerdekaan di Istana Merdeka kemarin (17 Agustus 2022), justru acara aubade yang mestinya menampilkan lagu-lagu perjuangan telah diserobot dan diintervensi oleh lagu populis yang lagi viral.

Meskipun temanya sebenarnya sama sekali tidak mencerminkan semangat kemerdekaan. Sebenarnya ini patut disesalkan dan diprihatinkan.

Tapi insiden aubade yang tercederai kemarin itu justru menjadi titik balik bagi kita semua untuk lebih peduli kepada lagu perjuangan.

Agar lagu perjuangan tidak hilang dari peredaran, dan ada kemauan dari para seniman untuk menggubah lagu-lagu baru dengan tema perjuangan, sudah selayaknya jika Pemerintah melakukan tindakan afirmatif seperti pemberian insentif atau penghargaan bagi pencipta lagu perjuangan.

Pemerintah juga perlu mendorong para musisi untuk kembali lebih produktif menampilkan karya-karya lagu perjuangan baik yang klasik maupun yang kekinian.

Semoga dengan adanya intervensi Pemerintah bisa lebih membangkitkan masyarakat untuk mencintai lagu-lagu perjuangan ditengah gempuran budaya populisme yang semakin menggila.

Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang mencintai lagu-lagu perjuangannya.

Bekasi, 18 Agustus 2022

Catatan: Muhammad Izzul Muslimin

[Ln]

Tags: Nilai Kemerdekaan dan Kepahlawanan
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Tempat Ikonik dan ideal untuk Setiap Perayaan: Temukan di Plataran Intimate Venue Collection

Next Post

Hikmah dari Abu Hurairah

Next Post
Nikmati Prosesnya, Nikmati Hikmahnya

Hikmah dari Abu Hurairah

Panas yang Hebat di Gaza Dapat Memperburuk Krisis Kesehatan Bagi Warga Palestina

Panas yang Hebat di Gaza Dapat Memperburuk Krisis Kesehatan Bagi Warga Palestina

Tempat pendaratan Nabi Adam

Tempat pendaratan Nabi Adam

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7341 shares
    Share 2936 Tweet 1835
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2980 shares
    Share 1192 Tweet 745
  • Zaskia Sungkar Umumkan Kehamilan Anak Keduanya

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Surat At-Takwir Ayat 1-14, Manusia Kelak akan Mengetahui Apa yang Dikerjakannya Selama di Dunia

    780 shares
    Share 312 Tweet 195
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5049 shares
    Share 2020 Tweet 1262
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4898 shares
    Share 1959 Tweet 1225
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1343 shares
    Share 537 Tweet 336
  • Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    1961 shares
    Share 784 Tweet 490
  • Indonesia Siap Berlayar Bersama Global Sumud Flotilla, KH. Bachtiar Nasir Tiba di Tunisia

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Kenali Fenomena Epsilon Perseids yang Akan Terjadi pada 9 September 2025

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga