PROKLAMASI kemerdekaan ternyata menyatu dengan perjuangan Umat Islam. Mulai dari waktu, tempat, dan negara-negara yang mengakuinya.
Siapa bilang proklamasi kemerdekaan tidak sejalan dengan perjuangan umat Islam. Bisa dibilang, seratus persen peristiwa bersejarah itu menyatu dengan perjuangan umat Islam Indonesia.
Tiga fakta berikut ini merupakan kenyataan bahwa umat Islam di Indonesia bukan sekadar tidak bisa dipisahkan dengan proklamasi, tapi menjadi spirit atau ruhnya.
Satu, Waktu Proklamasi.
Proklamasi kemerdekaan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tentu, penentuan tanggal itu bukan asal pilih. Tapi memiliki makna yang dalam.
Salah satunya adalah bahwa tanggal itu bertepatan dengan 9 Ramadan. Tanggal 9 Ramadan jika ditulis dalam bentuk angka adalah 99. Atau tanggal 9 pada bulan ke-9. Hal ini karena bulan Ramadan dalam kalender hijriyah terletak pada urutan ke-9.
Angka 99 dalam Islam merupakan simbol Asmaul Husna. Selain itu, pada hari itu juga bertepatan dengan hari Jumat. Dalam Islam, hari Jumat merupakan sayyidul ayyam atau penghulu semua hari.
Dua, Tempat Pembacaan Proklamasi.
Selama ini, buku-buku sejarah hanya menyebut bahwa tempat pembacaan proklamasi dilakukan di rumah bung Karno di jalan Pegangsaan Timur nomor 56.
Padahal, rumah tersebut sejatinya milik seorang warga keturunan Arab. Namanya Faradj bin Said bin Awadh Martak. Jadi, bukan warga keturunan Cina, apalagi Belanda.
Beliau warga keturunan Yaman yang membangun bisnis di Jakarta. Kecintaannya dengan perjuangan kemerdekaan membuatnya menghibahkan salah satu rumahnya itu ke Bung Karno.
Di rumah itulah, Bung Karno membacakan teks proklamasi. Dan di rumah itu pula, Ibu Fatmawati menjahit bendera pusaka merah putih pada malam sebelum teks proklamasi dibacakan.
Salah satu dari cucu warga keturunan Yaman yang menghibahkan rumah bersejarah itu masih hidup. Ia bernama Yusuf Martak. Namanya dikenal karena menjadi salah satu pimpinan GNPF Ulama 212.
Tiga, Negara-negara yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia.
Dalam hukum internasional, sebuah negara baru bisa diakui kemerdekaannya jika ada pengakuan dari sedikitnya tiga negara.
Pada saat itu, dunia dikuasai blok Barat yang biasa disebut sekutu, Jerman, dan Jepang. Negara-negara itu merupakan yang menjajah Indonesia.
Jadi, sangat sulit mendapatkan pengakuan dari negara-negara yang menjadi bagian penjajahan di Indonesia.
Syukurnya, negara-negara muslim bersuara beda. Dipelopori oleh para aktivis Islam di masing-masing negara tersebut, akhirnya negara-negara muslim mengakui kemerdekaan Indonesia.
Negara-negara muslim tersebut adalah Mesir, Palestina, Arab Saudi, Suriah, dan Yaman. Kelimanya mengakui kemerdekaan Indonesia tentu karena spirit perjuangan umat Islam dunia.