ABU Hurairah radhiyallahu ‘anhu merupakan sahabat Nabi yang istimewa. Dari beliaulah lima ribuan hadis Nabi sampai kepada kita.
Nama Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bukan sosok asing dalam dunia hadis. Para ahli mencatat sebanyak 5.374 hadis yang sampai kepada kita melalui jalur beliau.
Masya Allah. Sebuah angka yang sangat fantastis. Angka lima ribuan itu sekaligus menjadikan Abu Hurairah sebagai sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadis.
Ada satu sisi lain yang kian menjadikan angka itu semakin sangat luar biasa. Yaitu, kebersamaan Abu Hurairah dengan Nabi sekitar hanya tiga tahun saja. Karena ia bertemu Nabi di tahun ketujuh hijriyah.
Usianya saat bertemu Nabi sekitar 28 tahun. Beliau berasal dari sekitar wilayah Yaman yang pada tahun ketujuh hijriyah itu akhirnya hijrah ke Madinah dan belajar langsung kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tiga tahun meriwayatkan lima ribuan hadis. Angka ini sangat fantastis. Kalau satu tahun ada 365 hari, maka tiga tahun ada 1.095 hari. Kalau dibulatkan, selama seribu hari Abu Hurairah meriwayatkan lima ribu hadis.
Itu artinya, rata-rata per hari hadis yang beliau catat dari Nabi sebanyak lima hadis. Luar biasa, sebuah pencapaian yang hampir bisa dibilang mustahil.
Sebagai gambaran umum, Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu yang lama hidup bersama Nabi meriwayatkan 145 hadis. Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu sebanyak 537 hadis. Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma sebanyak 1.600 hadis.
Sosok lain adalah Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu sebanyak 848 hadis. Dan, Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma sebanyak 2.630 hadis. Dari angka ini, Abdullah bin Umar merupakan yang kedua terbanyak setelah Abu Hurairah.
**
Sosok para sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum merupakan generasi teladan untuk kita semua. Di semua sisi, prestasi mereka melampaui hampir semua generasi setelahnya.
Jangan bayangkan suasana mereka saat itu seperti di pesantren yang tenang dan damai. Sejarah mencatat, selama waktu sepuluh tahun setelah hijrah ke Madinah, sekitar 85 peperangan dialami kaum muslimin saat itu.
Itu artinya, dalam setahun rata-rata terjadi 8 atau 9 kali perang, atau hampir setiap bulan. Padahal, satu kali perang besar seperti Perang Badar, Uhud, Tabuk, dan Khandaq bisa memakan waktu bisa lebih dari sebulan.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu tidak sedang mencatatkan hadis pada saat yang tenang dan nyaman. Tapi di saat yang penuh goncangan dan perjuangan.
Salah satu pelajaran dari sosok beliau adalah push your limit, atau dorong batasmu. Kita hidup di sarana yang jauh lebih baik dari saat itu. Dan tentunya, peluang prestasi yang bisa dicapai pun mestinya jauh lebih besar lagi. [Mh]