MELANJUTKAN halaman sebelumnya mengenai konfirmasi berita di medsos.
2. Dalam sirah, pada saat sahabat hijrah dari Makkah ke Habasyah dan mereka bisa tinggal di Habasyah dengan tenang dan aman.
Tetapi kemudian ada isu bahwa orang-orang kafir Quraisy di Makkah telah masuk Islam.
Kemudian sebagian sahabat kembali dari Habasyah dan melakukan perjalanan yang melelahkan hingga sampai ke Makkah.
Tetapi mereka menyaksikan langsung bahwa informasi tersebut ternyata hoaks.
Oleh karena itu, di antara mereka ada yang kembali ke Habasyah dan di antara mereka ada yang menetap tidak kembali karena mendapatkan siksaan.
Semua itu terjadi karena isu atau berita tersebut.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
3. Dalam perang Uhud, orang-orang munafik menyebarkan berita bohong bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah terbunuh sehingga semangat pasukan umat Islam melemah dan memilih mundur.
Hingga sebagian mereka lari kembali ke Madinah, dan sebagian mereka meninggalkan medan peperangan.
Sebagaimana disebutkan dalam as-Sirah an-Nabawiyah, “Disebarluaskan berita (bohong) bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah terbunuh, hingga sebagian pasukan umat Islam lari kembali ke Madinah.” (As-Sirah an-Nabawiyah, Syaikh Dr As-Siba’i, hal 76).
4. Kejadian haditsul ifki (berita bohong) yang menimpa Sayidah Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, yaitu berita hoaks yang sengaja diproduksi dan disebarluaskan kepada masyarakat saat itu.
Orang-orang munafik memunculkan berita hoaks bahwa Aisyah telah melakukan perbuatan tidak senonoh.
Padahal ia adalah istri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang merupakan seorang perempuan mulia, dan putri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Konfirmasi Berita di Medsos, Wajib? (3)
Baca juga: Konfirmasi Berita di Medsos, Wajib? (2)
Cerita detailnya bisa dirujuk dalam referensi sirah seperti Fiqh Sirah, Syekh Dr Ramadhan al-Buti, hal 214.
Ujian besar yang menimpa Sayyidah Aisyah dan para sahabat saat itu terjadi disebabkan berita bohong yang diproduksi dan disebarluaskan oleh orang-orang munafik.
5. Keteladanan Umar bin Abdul Aziz. Sebagaimana disebutkan dalam sirah, “Pada saat seorang laki-laki masuk menemui Umar bin Abdul Aziz dan menyebutkan ihwal sosok seorang laki-laki kepadanya. Kemudian Umar bin Abdul Aziz mengatakan kepadanya, ‘Jika engkau berkenan, saya akan melihat ihwal dirimu. Jika engkau berbohong, maka engkau termasuk dalam ayat ini (jika seorang fasik datang kepadamu membawa berita penting, maka telitilah kebenarannya) (QS al-Hujurat: 6).
Tetapi jika engkau benar, maka engkau termasuk kategori ayat berikut, suka mencela, (berjalan) kian kemari menyebarkan fitnah (berita bohong) (QS al-Qalam: 11].
‘Dan jika engkau berkenan, apakah kami bisa memaafkanmu?’ Kemudian ia menjawab, ‘Iya, maafkan saya wahai Amirul Mukminin, saya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut’.”[Sdz]