ChanelMuslim.com – Wabah penyakit pernah terjadi di Abbasiyah. Kita bisa melihat bagaimana khalifah saat itu berusaha mengatasi wabah tersebut dengan melakukan sesuatu.
Walau tidak serupa dengan yang terjadi sekarang ini, tetapi kita bisa saja mengambil pelajaran dari apa yang dilakukan.
Baca Juga: Dompet Dhuafa Gulirkan Program Bersama Pemerintah Tangani Wabah Covid-19
Ketika Wabah Penyakit Terjadi pada Masa Abbasiyah
Dikutip dari channel telegram Generasi Shalahuddin, Ibnu Katsir pernah meriwayatkan sebuah peristiwa bencana penyakit menular pada tahun 478 Hijriah (sekitar tahun 1085 Masehi) era Kekhalifahan Abbasiyah.
Kala itu negeri muslim dilanda demam dan wabah lainnya terkhusus di Iraq, Syam dan Hijaz. Penyakit itu digambarkan bisa menyebabkan kematian tiba-tiba.
Hewan-hewan liar mati secara beriringan, kemudian diikuti hewan ternak yang tiba-tiba tak bergerak kemudian mati. Suplai daging dan susu menjadi krisis.
Dan di saat yang sama, Umat Islam diuji dengan merebaknya pengikut syiah yang banyak melakukan aksi anarkis sehingga mengakibatkan terbunuhnya banyak manusia.
Kemudian, pada bulan Rabiul Awwal di tahun yang sama, muncul angin yang penuh debu hitam yang membawa pasir. Pohon-pohon seperti kurma menjadi tumbang. Angin tersebut datang diiringi suara yang memekakkan telinga sehingga umat manusia sempat mengira bahwa kiamat sudah di depan mata.
Pada masa-masa genting itu, Khalifah Al Muqtadi Billah mengeluarkan perintah kepada seluruh jajaran gubernur dan Umat Islam pada umumnya setelah mengadakan ikhtiar pengobatan dan evakuasi, agar juga menegakkan perkara Ma’ruf dan sama-sama memerangi kemungkaran di setiap desa dan kota.
Kemudian, beliau mengadakan agenda menghancurkan tempat-tempat maksiat, membuang khamr dan mengeluarkan para ahli maksiat besar dari negeri muslimin.
Setelah perintah itu dilaksanakan oleh segenap rakyat, wabah sakit dan musibah bencana alam tersebut teredam. (Kitab Al Bidayah wa An Nihayah, 11/140. Disampaikan oleh Dr Ali Muhammad Audah Al Ghamidi, Sejarawan Islam) [Cms]