ChanelMuslim.com – Apakah seorang mayit yang meninggalkan utang, maka otomatis utang tersebut menjadi kewajiban bagi ahli waris? Ada sebuah pertanyaan terkait hal ini. Seseorang telah meninggal dunia dengan meninggalkan utang tanpa sedikit pun harta.
Baca Juga: Jika Punya Utang Tapi Belum Bisa Bayar, Begini Cara Melunasinya
Apakah Utang Mayit Menjadi Kewajiban Ahli Waris?
Dalam hal ini, apakah ahli warisnya wajib melunaskan hutang tersebut? Cuma tentang bahagian pembayaran, apakah perlu mengikut pembahagian seperti waris harta juga?
Dijawab oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan Hafizhahullah
Tidak wajib. Tidak lantas menjadi kewajiban ahli waris dengan hartanya, tapi sangat bagus jika ahli waris membayarkannya. Itu amal shalih yang besar bagi anak-anaknya. Yang wajib adalah jika orang tua punya harta peninggalan (tirkah), maka dari situlah wajib dibayar hutangnya yang dieksekusi oleh ahli warisnya.
Jika tidak cukup, maka sebaiknya dibantu oleh ahli warisnya, walau itu bukan kewajibannya.
Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhahullah mengatakan:
إذا مات الميت وترك مالاً فالواجب على ورثته أن يبدؤوا بتجهيزه وتكفينه من التركة , ثم بعد ذلك يلزمهم إخراج الديون من التركة , ثم إخراج الوصايا من ثلث التركة , إن كان قد أوصى في ماله بشيء ؛ كل ذلك قبل قسمة التركة على من يستحقها من الورثة
“Jika seorang wafat dan meninggalkan harta maka wajib bagi ahli warisnya mengurus jenazahnya dan mengkafaninya dengan harta tirkah (peninggalannya).
Kemudian, melunasi hutang dengan tirkah, kemudian mengeluarkan wasiat sebanyak 1/3 dari harta tirkah, itu jika memang dia ada wasiat harta, semua hal ini dilakukan sebelum harta tirkah itu dibagikan sebagai harta waris ke ahli warisnya. (Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 200127)
Cara pembebanannya berapa bagian, tidak ada ketetapan khusus dalam syariat. Sesuai kerelaan masing-masing saja dan proporsional (pantas). Demikian. Wallahu a’lam. [Cms]
Sumber: Alfahmu.id, website resmi Ustadz Farid Nu’man.