• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 10 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Ketika Pertama Kali Khalid bin Walid Diberikan Panji Islam

September 9, 2022
in Khazanah
Betapa Pentingnya Ikhlas dalam Beribadah
96
SHARES
741
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

KETIKA pertama kali Khalid bin Walid diberikan panji. Khalid dikenal sebagai ahli menunggang dan menjinakan kuda dari suku Quraisy; Khalid juga dikenal sebagai ahli siasat perang dari jazirah Arab.

Kini, ia telah meninggalkan berhala pujaan nenek moyang dan kaumnya, bergabung dengan barisan kaum muslimin.

Baca Juga: Khalid Bin Walid, Si Pedang Allah yang Terhunus

Ketika Pertama Kali Khalid bin Walid Diberikan Panji Islam

Ya…, kita sedang bersama Khalid yang sudah masuk Islam untuk mengetahui sejarah hidupnya yang mengagumkan.

Masih ingatkah kamu, tiga panglima Perang Mu’tah yang gugur sebagai syahid? Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abu Thalib, dan Abdullah ibnu Rawahah. Mereka pahlawan perang Mu’tah di Syam. Perang Mu’tah yang memaksa Romawi mengerahkan 200 ribu prajurit. Di perang inilah kaum muslimin menunjukan prestasi gemilang.

Kamu juga tentu masih ingat sabda Rasulullah melipur duka atas kepergian mereka, “Bendera pasukan di tangan Zaid bin Haritsah. Ia bertempur dengan gagah berani hingga gugur sebagai syahid.

Lalu, bendera diambil oleh Ja’far. Ia bertempur dengan gagah berani hingga gugur sebagai syahid. Lalu, panji dipegang Abdullah ibnu Rawahah. Ia bertempur dengan gagah berani hingga gugur sebagai syahid.”

Sebenarnya, sabda Rasulullah ini belum selesai. Kelanjutan kiranya pahlawan itu?

Tidak lain, dia-lah Khalid bin  Walid. Ia ikut terjun di Perang Mu’tah sebagai prajurit biasa. Sementara yang menjadi panglima pasukan Islam adalah Zaid, Ja’far, dan Abdullah bin Rawahah, secara bergantian. Ketiga-tiganya gugur sebagai syahid.

Sesudah panglima ketiga gugur syahid, dengan cepat Tsabit bin Arqam meraih panji pasukan. Ia kibarkan tinggi-tinggi untuk menjaga kesatuan pasukan.

Dengan cepat ia membawa panji itu kepada Khalid dan berkata, “Ambillah panji ini, wahai Abu Sulaiman.”

Khalid merasa tidak berhak memimpin pasukan Islam yang di dalamnya terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar, sementara ia belum lama masuk Islam.

Ini adalah sikap hormat, rendah hati, bijaksana, dan sifat baik yang ditunjukan oleh Khalid. Dan, memang seperti itulah Khalid.

Ia menjawab, “Tidak! Aku tidak akan mengambil bendera ini. Engkau lebih berhak memegangnya. Engkau lebih tua dan pernah ikut di Perang Badar.”

Tsabit berkata, “Ambillah! Engkau lebih mengetahui muslihat perang daripada aku. Demi Allah, aku tadi mengambilnya untuk kuberikan kepadamu.”

Lalu Tsabit berseru kepada pasukan Islam, “Setujukah kalian dipimpin Khalid?”

Mereka menjawab, “Setuju.”

Dengan gesit panglima baru ini melompat ke punggung kudanya. Ia condongkan bendera di tangannya ke depan, seakan ingin menggedor pintu yang selama ini terkunci rapat.

Sudah waktunya, pintu itu terbuka untuk memulai jalan panjangnya, baik saat Rasulullah masih hidup maupun setelah beliau wafat. Hari demi hari Khalid menorehkan sejarah panjangnya yang penuh keajaiban.

Khalid memegang bendera pasukan pada saat pasukan Islam berada di bawah angin. Pasukan Islam sudah banyak yang berjatuhan.

Sementara pasukan Romawi dengan bilangannya yang jauh lebih besar, terus maju laksana banjir yang menyapu medan.

Dalam situasi seperti ini, siasat perang apa pun tidak akan mampu membalikkan keadaan: yang kalah jadi menang dan yang menang jadi kalah.

Satu-satunya harapan ialah menghentikan jatuhnya korban lebih lanjut, dan menyelamatkan sisa pasukan. Artinya, pasukan Islam harus mundur teratur agar terhindar dari kehancuran misal di medan tempur itu.

Hanya saja dalam kondisi seperti ini, mundur seakan mustahil. Akan tetapi, tidak ada yang mustahil bagi si pemberani. Dan, adakah yang lebih pemberani dibandingkan Khalid? Adakah yang lebih hebat dan tajam pandangannya dibandingkan Khalid?

Bagaikan elang, mata Khalid menyorot tajam ke semua sudut medan perang. Lalu, ia membagi pasukannya menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok mempunyai tugas masing-masing.

Ia pergunakan siasat perangnya yang luar biasa, hingga akhirnya pengepungan yang dilakukan pasukan Romawi terbuka, dan pasukan Islam bisa lolos dengan selamat.

Keberhasilan ini berkat kepahlawanan Khalid. Berkat keberanian, kecerdikan, dan ketepatannya bertindak.

Di pertempuran inilah Khalid mendapat gelar, “Si Pedang Allah yang selalu Terhunus” dari Rasulullah. [Cms]

Sumber :  60 Sirah Sahabat Rasulullah SAW/Khalid Muhammad Khalid/Al Itishom

Tags: Khalid bin walidpanji islam
Previous Post

Lebih Dalam tentang Ikhlas

Next Post

Uwais Al-Qarni Lebih Senang Bersama Fakir Miskin

Next Post
Riba Lebih Berat dari Zina

Uwais Al-Qarni Lebih Senang Bersama Fakir Miskin

Al-‘Ala Al-Hadhrami, Muslim Pertama yang Mengarungi Lautan

Wahb bin Munabbih, Tidak Pernah Tidur di Kasur Selama 40 Tahun

Mengatasi tekanan darah tinggi dengan air timun

Mengatasi Tekanan Darah Tinggi dengan Minum Air Timun

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga