WAHB bin Munabbih tidak pernah tidur di kasur selama 40 tahun. Para ulama hadits menyatakan bahwa Wahb termasuk perawi yang tsiqah. Ia pernah menjabat sebagai hakim di lembaga pengadilan Shan’a, Yaman.
Nama lengkapnya Wahb bin Munabbih bin Kamil bin Saij bin Dzi Kibar, biasa dipanggil Abu Abdillah. Ia lahir tahun 34 H.
Baca Juga: Tidur Bisa Menjadi Obat Penghilang Rasa Sakit
Wahb bin Munabbih, Tidak Pernah Tidur di Kasur Selama 40 Tahun
Selain tidak pernah tidur di atas kasur selama 40 tahun. Ia selalu shalat subuh dengan wudhu’ yang digunakan untuk shalat isya selama 20 tahun.
Jika mengerjakan shalat malam, ia selalu mengucapkan, “Bagi-Mu pujian yang abadi, pujian yang tak terhingga, pujian yang tidak terputus oleh masa, hanya Engkau yang pantas kami puji, dan Engkau-lah dzat yang berhak kami puji.”
Ia pernah mengatakan, “Ilmu adalah kekasih seorang mukmin, murah hati sebagai pembantunya, akal sebagai tentaranya, lemah lembut sebagai pengawalnya, sabar sebagai panglima tentaranya, lemah lembut sebagai ayahnya, dan keramahan sebagai saudaranya.”
Ia juga pernah mengatakan, “Jika Anda mendengar ada orang yang memujimu atas apa yang tidak ada pada dirimu (tidak proposional), maka jangan berani kalau dia akan mencelamu atas cela yang tidak ada pada dirimu.”
Selanjutnya ia mengatakan, “Seorang mukmin mengamati sesuatu agar ia tahu, berbicara agar ia paham, diam agar ia bebas dari kesalahan, dan menyepi agar ia dapat melantunkan dzikir.”
Ia meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas, Abu Hurairrah, Nu’man bin Basyir, Thawus, dan lainnya.
Diantara perawi yang meriwayatkan hadits darinya adalah Amr bin Dinar, Shaleh bin Ubayd, Mundzair bin Nu’man, dan lainnya.
Ia meninggal tahun 110 H. [Cms]
(Sumber: Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Pustaka Al-Kautsar)