KAMU mungkin pernah terlibat perdebatan hingga pertengkaran dengan teman karena komunikasi yang tidak cocok dan buruk. Maka penting mengenali pola komunikasi untuk meningkatkan kualitas hubungan kita dengan orang lain.
Membangun komunikasi berguna untuk keberlangsungan hidup yang minim konflik.
Misalnya saat kamu jadi bos kamu bisa membangun lingkungan kerja yang nyaman karena kamu bisa berkomunikasi dengan anak buahmu dengan baik, atau untuk urusan personal membangun hubungan romantis dengan pasangan dan keluarga.
Baca Juga: Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Pasangan
Kenali 4 Pola Komunikasi untuk Meningkatkan Kualitas Hubungan dengan Orang Lain
Dijelaskan dalam Satu Persen-Indonesian Life School, sebuah startup pendidikan, bentuk pola komunikasi ada empat macam:
1. Pola komunikasi pasif
Orang yang menerapkan pola komunikasi ini susah untuk mengekspresikan diri mereka dan cenderung mengalah kepada orang lain. Hal ini menyebabkan munculnya miskomunikasi atau emosi negatif yang terpendam
Orang dengan komunikasi pasif ini juga cenderung menghindari konfrontasi, menghindari kontak mata, mudah tertipu dan susah bilang tidak.
Mempunyai pola komunikasi pasif sangat rentan membuat hidup semakin rumit. Mereka juga lebih sering melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai.
Di sisi lain orang lain tidak tahu bahwa apa yang mereka tidak suka dan apa yang mereka inginkan.
Jika kamu memiliki pola komunikasi seperti ini maka sadarilah bahwa orang lain tidak bisa membaca pikiranmu.
2. Pola komunikasi agresif
Kebalikan dari komunikasi pasif, orang yang memiliki pola komunikasi agresif ini biasanya memiliki keinginan untuk mendominasi segalanya.
Biasanya mereka memiliki suara yang keras, kontak matanya intens, mau mengontrol orang lain dengan cara intimidasi, kritik tajam, menyalahkan dan lain-lain.
Di saat bersamaan memang kadang-kadang mereka dipandang sebagai sosok leader yang baik dan tegas tapi tidak selalu.
Mereka dengan komunikasi pola agresif ini punya pemikiran, “gue benar dan lo salah” atau suka bilang, “ikut cara gue atau enggak sama sekali” serta jarang bisa mendengarkan pendapat orang di sekelilingnya dengan baik.
3. Komunikasi Pasif-Agresif
Pola komunikasi ini bentuknya kelihatan pasif tapi makna kata-katanya biasanya agresif.
Orang dengan pola komunikasi ini cenderung berbicara perlahan-lahan agar tidak terdengar, susah mengkomunikasikan pendapat mereka dengan jelas dan apa yang dia pikirkan dan rasakan berbeda dengan hal yang ditampilkan, seperti saat ia marah ia memasang wajah tersenyum atau ia suka berkata, “ya udah gak papa gitu aja tapi kalau ditegur bukan salah gue ya”.
Orang yang pasif-agresif ini juga suka berbicara menggunakan kode atau bahkan kadang-kadang tidak berbicara hanya bersikap menyindir.
4. Pola komunikasi asertif
Menurut kata para ahli ini adalah pola komunikasi paling ideal dan win-win solution. Komunikasi asertif ini menggabungkan aspek-aspek positif dari pola komunikasi pasif, agresif dan pasif-agresif menjadi sebuah pola komunikasi yang super powerful.
Asertif ini menekankan pada komunikasi yang terbuka tapi tidak memaksa. Jadi mereka tahu apa yang mereka inginkan dan paham juga cara menyampaikan ke orang lain sambil mempertimbangkan perasaan orang lain juga.
Nah Sahabat Muslim, coba renungkan kamu sedang memiliki pola komunikasi seperti apa. Yuk segera perbaiki dan menjadi seseorang yang lebih jujur dan terbuka namun tetap mempertimbangkan orang lain dengan menerapkan pola komunikasi asertif. [Ln]