MELANJUTKAN halaman sebelumnya yaitu karakter Bani Israel yang ditulis dalam Al-Quran.
6. Mengubah Perintah dan Ayat-ayat Allah Ta’ala
Ketika Allah Ta’ala perintahkan mereka masuk ke Baitul Maqdis, dan memerintahkan untuk hiththah (memohon ampun) sesampainya di sana (QS. Al Baqarah: 58), tapi mereka justru mengubah kata hiththah menjadi hinthah yang artinya gandum.
Sehingga Allah Ta’ala menegur mereka dengan malapetaka buat mereka:
فَبَدَّلَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِيْ قِيْلَ لَهُمْ فَاَ نْزَلْنَا عَلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا رِجْزًا مِّنَ السَّمَآءِ بِمَا كَا نُوْا يَفْسُقُوْنَ
“Lalu, orang-orang yang zalim itu (Bani Israel) mengganti perintah (hiththah) dengan (perintah lain -hinthah) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka Kami turunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka (selalu) berbuat fasik.” (QS. Al-Baqarah: 59).
Di ayat lain, juga diceritakan tentang kebiasaan mereka mengubah kitab suci dengan tangan mereka sendiri:
فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتٰبَ بِاَ يْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هٰذَا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ لِيَشْتَرُوْا بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۗ فَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا کَتَبَتْ اَيْدِيْهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُوْنَ
“Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri) kemudian berkata, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka karena tulisan tangan mereka dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 79).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
7. Mengingkari ayat Allah dan membunuh Para Nabi
Para Nabi, seperti Nabi Syu’aib, Nabi Zakariya dan Nabi Yahya ‘Alaihimussalam, adalah di antara korban kekejaman pembunuhan yang mereka lakukan.
Bahkan hampir-hampir Nabi Isa ‘Alaihissalam mereka bunuh, tapi Allah Ta’ala selamatkan dan mengangkatnya ke langit.
Allah Ta’ala berfirman:
ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ كَا نُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَـقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَا نُوْا يَعْتَدُوْنَ
“Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS. Al-Baqarah: 61).
8. Berani Terang-Terangan Ingkar Janji Kepada Allah
Allah Ta’ala mengambil janji dari Bani Israel bahwa mereka berjanji akan menjalankan isi Taurat. Tapi ketika janji itu diingatkan dan ditagih, mereka menjawab: “Kami Dengar dan Kami Tidak Taati”
Allah Ta’ala berfirman:
وَاِ ذْ اَخَذْنَا مِيْثَا قَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَکُمُ الطُّوْرَ ۗ خُذُوْا مَاۤ اٰتَيْنٰکُمْ بِقُوَّةٍ وَّا سْمَعُوْا ۗ قَا لُوْا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاُ شْرِبُوْا فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْعِجْلَ بِکُفْرِهِمْ ۗ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُکُمْ بِهٖۤ اِيْمَا نُكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Karakter dan Kejahatan Bani Israel Menurut Al Quran (2)
Baca juga: Ibrah di Balik Hadirnya Negara Israel di Tanah Palestina
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji kamu dan Kami angkat Gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab, “KAMI DENGAR TETAPI KAMI TIDAK MENTAATI.” Dan diresapkanlah ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekafiran mereka. Katakanlah, “Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh kepercayaanmu kepadamu jika kamu orang-orang beriman!”” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 93).
Maka maklum jika semua perjanjian dengan PBB dan Bangsa Arab tidak satu pun yang mereka tepati, sebab perjanjian dengan Allah Ta’ala pun mereka ingkari.
9. Pengecut Kepada Bangsa Palestina
Walau mereka kejam kepada Nabi-Nabi mereka sendiri tapi mereka pengecut terhadap bangsa atau penduduk asli Baitul Maqdis (Palestina).
Hal ini dijelaskan dalam ayat-ayat berikut:
قَا لُوْا يٰمُوْسٰۤى اِنَّ فِيْهَا قَوْمًا جَبَّا رِيْنَ ۖ وَاِ نَّا لَنْ نَّدْخُلَهَا حَتّٰى يَخْرُجُوْا مِنْهَا ۚ فَاِ نْ يَّخْرُجُوْا مِنْهَا فَاِ نَّا دَا خِلُوْنَ
“Mereka berkata, “Wahai Musa! Sesungguhnya di dalam negeri itu ada orang-orang yang sangat kuat dan menakutkan, kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar darinya. Jika mereka keluar dari sana, niscaya kami akan masuk.”” (QS. Al-Ma’idah : 22).
Ayat lainnya:
قَا لُوْا يٰمُوْسٰۤى اِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَاۤ اَبَدًا مَّا دَا مُوْا فِيْهَا فَا ذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَا تِلَاۤ اِنَّا هٰهُنَا قَا عِدُوْنَ
“Mereka berkata, “Wahai Musa! Sampai kapan pun kami tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya, karena itu pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja.””
(QS. Al-Ma’idah: 24).
Oleh karena itu wajar jika mereka hanya berani membunuh anak kecil dan wanita, tapi keok dibanyak front pertempuran melawan HAMAS dan faksi jihad lainnya.[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah